Anggaran Pemilu 2019 Dianggap Terlalu Besar

Anggaran Pemilu 2019 Dianggap Terlalu Besar
Wakil Ketua Fraksi PDIP Arief Wibowo. Foto: dok jpnn

Menurut dia, hanya sebagian alat peraga yang ditanggung pemerintah, selebihnya diserahkan kepada calon masing-masing. Jadi, tidak perlu membutuhkan banyak biaya.

Pada rapat konsinyering nanti, pihaknya akan betul-betul meneliti rincian anggaran yang diajukan.

Selain, dana untuk kampanye, partainya juga akan mengaudit pengajuan dana untuk panitia pemilu, sosialisasi dan kebutuhan lainnya. “Kami akan audit, untuk apa saja dana yang diajukan,” ungkap dia.

Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional DPP PDIP itu mengatakan, jika rincian anggaran tersebut tidak sesuai dan mengada-ngada, maka pihaknya akan menolaknya.

Dia tidak ingin ada dana yang tidak jelas peruntukkannya. Semua dana yang direncanakan harus betul-betul digunakan secara semestinya.

Ketua Komisi II Zainudin Amali mengatakan, pihaknya akan mendengarkan penjelasan dari KPU terlebih dahulu. Tentu, penyelenggara pemilu itu mempunyai dasar yang jelas ketika mengajukan anggaran.

“Mereka sudah pasti menyiapkan rincian penggunaan anggaran. Nanti akan kami lihat. Kami masih menunggu penjelasan dari KPU,” tuturnya.

Terkait dengan dana pemilu serentak yang dianggap lebih murah, dia tidak sepakat. Mantan Ketua DPD Partai Golkar Jatim itu menjelaskan, harus dilihat dulu kegiatan dan kebutuhan anggaran yang dibutuhkan. Pemilu 2014 dan 2019 nanti tidak bisa disamakan.

Biaya pemilu secara serentak seharusnya lebih murah. Nyatanya, KPU mengusulkan anggaran pemilu serentak 2019 lebih besar dibanding pemilu 2014 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News