Anggaran Subsidi BBM Itu Receh, Ini Sebenarnya yang Bakar Dana Negara

jpnn.com, JAKARTA - Begawan ekonomi Rizal Ramli mengaku dongkol dengan ucapan para analis yang menyebut subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya membakar APBN.
"Saya suka sebal analis yang mengatakan ini bakar-bakar uang ini subsidi," kata dia dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan FEB UI di Depok, Jawa Barat, Rabu (14/9).
Menurut Rizal, para analis seharusnya sadar ada hal lebih parah dalam membakar anggaran negara.
Semisal, saat Indonesia membayar utang dengan bunga yang tinggi.
"Bakar uang yang paling besar di Indonesia itu apa? Ya, itu pokok bayar, pokok bunga, dan cicilan utang," ujar eks Menko Ekuin itu.
Rizal menyarankan pemerintah bisa lebih mengurusi soal bunga utang yang besar, karena Indonesia memiliki angka yang tinggi sebesar enam persen.
"Filipina dan Thailand kalau pinjam hanya empat persen," ujar alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Rizal mengatakan Indonesia sebenarnya bisa menegosiasi ulang bunga utang demi menjaga anggaran APBN tidak jebol.
Menurut Rizal Ramli, para analis seharusnya sadar ada hal lebih parah dalam membakar anggaran negara.
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Sepanjang 2024, Pelindo Petikemas Setor Kewajiban Ke Negara Capai Rp 1,94 Triliun
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta