Anggaran Subsidi Elpiji Bengkak Rp 1 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah terus berusaha menemukan sistem yang cocok agar penyaluran elpiji tiga kilogram bisa lebih tepat sasaran.
Pemerintah bakal mencoba menjalankan sistem distribusi tertutup alias tidak dijual bebas.
Dengan begitu, elpiji tiga kilogram bersubsidi hanya bisa dibeli warga tidak mampu.
’’Saat ini masih dievaluasi dengan Kementerian Sosial agar bisa dilakukan secepatnya. Untuk distribusi tertutup, data harus kuat,’’ ujar Arcandra, Jumat (8/12).
Sementara itu, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal ESDM Ego Syahrial menyebutkan, dari 25,5 juta warga yang layak menerima elpiji tiga kilogram bersubsidi, hanya sekitar 50 persen yang baru teridentifikasi.
“Namun, ada juga sekitar 128 kabupaten atau kota yang telah berkomitmen melarang PNS menggunakan elpiji 3 kg subsidi,’’ tutur Ego.
Di sisi lain, Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Muchamad Iskandar menjelaskan, kenaikan volume 1,6 persen setara dengan 200 ribu metrik ton.
Dia memerinci, selisih harga antara elpiji 3 kg bersubsidi dan elpiji nonsubsidi mencapai Rp 6.200 per kilogram.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah terus berusaha menemukan sistem yang cocok agar penyaluran elpiji tiga kilogram lebih tepat sasaran
- Stok LPG 3 Kg Aman, Masyarakat di Bondowoso tak Perlu Panic Buying
- Benarkah LPG 3 kg Langka di Pati? Pemilik Pangkalan Elpiji Bilang Begini
- Pertamina Patra Niaga Apresiasi Keberhasilan Polda Sumut Ungkap Kasus Pengoplosan Elpiji
- Pertamina Patra Niaga Lakukan Penyesuaian Harga LPG Nonsubsidi, Berikut Daftarnya
- Oplos Elpiji Subsidi, Pria Ini Dapat Keuntungan Sebegini Besar
- Kasus Pengoplosan Elpiji Bersubsidi Ini Menyeret seorang Bidan Desa