Anggota Asli Meninggal, Diteruskan Ahli Waris
Siapa sangka, di bagian belakang pesawat tersebut dia menemukan lubang yang terbentuk gara-gara benturan keras. Dia lantas keluar lewat lubang itu dan langsung berlari menjauhi pesawat. Tidak lama kemudian, pesawat meledak. "Setelah meledak, suara penumpang di dalam pesawat tidak ada lagi. Yang tadinya bertakbir sudah tidak kedengaran lagi," kenangnya.
Syahril dan istri memang bukan satu-satunya korban selamat. Namun, dia merupakan satu-satunya korban yang tidak terluka dalam kecelakaan tersebut. Sementara itu, sang istri menderita luka ringan di lengan.
Selama menjalani pemulihan, Syahril kerap didatangi warga muslim Sri Lanka. Mereka menjenguk sekaligus meminta doa. "Mereka minta doa kepada saya karena heran melihat saya tanpa luka sedikit pun," ujarnya.
Begitu tiba di tanah air, Syahril ditemui menteri agama (Menag) saat itu, Alamsyah Ratu Perwiranegara. Seolah tidak percaya Syahril selamat tanpa luka sedikit pun, Menag memintanya untuk menunjukkan kondisi tubuhnya. "Saya sempat diminta untuk buka baju. Setelah melihat tidak ada luka, dia baru percaya," ungkapnya. (*/c11/ca)
Pada 15 November 1978 dini hari pesawat DC-8 Loftleider Icelandic yang membawa 249 jamaah haji Indonesia mengalami kecelakaan di Bandara Katunayake,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor