Angin Kencang Hantam Rumah dan Lahan Pertanian

Angin Kencang Hantam Rumah dan Lahan Pertanian
Angin Kencang Hantam Rumah dan Lahan Pertanian
Warga mengaku, sejak terjadi bencana, belum adanya pendataan atas peristiwa itu. Namun kerugian dari masing-masing warga, diperkirakan mencapai Rp 3 juta hingga Rp  8 juta. Warga yang terkena musibah hanya bisa menangis dan mengharapkan bantuan dari pemerintah.

Warga Desa Compang Loni dan Golo Loni, Wihelmina Inur, Fabianus Harum, Siprianus Adur, kepada koran ini menuturkan, peristiwa angin kencang ini telah berlangsung sejak pekan lalu. Saat bersamaan, hujan deras juga mengguyur wilayah itu sehingga membuat warga takut. Kata mereka, saat angin menerjang dan merusak bangunan rumah, warga hanya bisa menangis dan lekas mengungsi ke rumah tetangga yang masih selamat dari amukan angin kencang.

Warga belum memperbaiki kerusakan bangunan rumah yang ada karena cuacanya masih kurang bersahabat dan takut adanya angin kencang susulan. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menangis. Sekarang saja sebagian warga masih nginap di rumah tetangga yang selamat dari amukan angin kencang. Tanaman pertanian kami juga sudah rusak paarah, tidak tahu apa sebab dan dosa sehingga angin hujan  membawa malapetaka untuk kami," kata Wihelmina.

Hal yang sama juga dikayakan warga Kampung Heso, Desa Tolok, Kecamatan Poco Ranaka, Yanto Ngesot. Dia mengatakan, warga belum melakukan upaya perbaikan atas kerusakan yang ada karena cuacanya masih belum bersahabat. Hal ini juga sambil menunggu pendataan dari pemerintah setempat tentang kerugian yang dihadapi.

BORONG-Hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) selama 3 hari terakhir membawa malapetaka bagi masyarakat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News