Angka Kapal Celaka Naik, Fadli Zon Pertanyakan Poros Maritim

Angka Kapal Celaka Naik, Fadli Zon Pertanyakan Poros Maritim
Presiden Joko Widodo dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam sebuah pertemuan konsultasi pimpinan lembaga tinggi negara pada 2015. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR  Fadli Zon menyoroti kecelakaan kapal yang terjadi secara beruntun belakangan ini. Insiden terakhir adalah KM Maju Lestari di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan yang mengakibatkan puluhan korban jiwa.

"Saya membaca di berita, sudah 35 korban tewas. Kami berharap jumlahnya tak bertambah lagi, dan para korban yang selamat dapat segera diberikan pelayanan dan jaminan pembiayaan perawatan dari pemerintah," kata Fadli, Kamis (5/7).

Wakil ketua umum Partai Gerindra itu mengatakan, kejadian tragis itu harus menjadi perhatian pemerintah untuk segera membenahi sektor transportasi laut. Dia menegaskan, gembar-gembor pemerintah soal pembangunan poros maritim ternyata tak berefek pada jaminan keamanan bagi transportasi laut.

“Artinya, bisa jadi poros maritim selama ini hanya jargon saja. Tidak dirancang dan dikerjakan secara serius," ujar Fadli. 

Wakil ketua DPR yang mengoordinasikan urusan politik, hukum dan keamanan itu menegaskan, Indonesia sebagai negara kepulauan seharusnya memiliki priprotas tinggi terhadap jaminan keselamatan kapal penumpang. Sementara selama ini, katanya, fokus pemerintah masih soal transportasi darat dan infrastrukturnya.

"Perlu dipikirkan secara serius pelayanan transportasi air, baik laut, danau, dan sungai," paparnya. 

Dia menambahkan, kejadian itu seharusnya bisa dihindari jika pemerintah melihat tren kenaikan angka kecelakaan laut. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat pada 2014 ada tujuh kecelakaan kapal laut.

Angkanya bertambah pada 2015 ada 11 kecelakaan. Sedangkan pada 2016 meningkat menjadi 18 kecelakaan.

Fadli Zon menilai poros maritim yang digembar-gemborkan pemerintah cuma jargon yang tak dirancang dan digarap secara serius.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News