Angka Kapal Celaka Naik, Fadli Zon Pertanyakan Poros Maritim

Angka Kapal Celaka Naik, Fadli Zon Pertanyakan Poros Maritim
Presiden Joko Widodo dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam sebuah pertemuan konsultasi pimpinan lembaga tinggi negara pada 2015. Foto: dokumen JPNN.Com

Pada 2017 angkanya meningkat menjadi 34 kecelakaan. "Ini bukan perkembangan baik. Peningkatan jumlah kecelakaan, mengesankan seperti adanya pembiaran yang cukup lama pada keselamatan dan keamanan kapal penumpang," katanya. 

Ironisnya, lanjut Fadli, meski angka kecelakaan meningkat, tak ada perhatian terhadap peningkatan transportasi air. Menurutnya, fokus pemerintah justru lebih pada pembangunan transportasi darat, seperti jalan tol yang mudah terlihat dan populer. 

Karena itu Fadli meminta Kementerian Perhubungan segera membenahi penataan sistem dan infrastruktur transportasi laut. Hal yang harus diperhatikan adalah sistem pengawasan terhadap kondisi kapal.

"Dalam kasus KM Sinar Bangun kemarin, misalnya, bagaimana bisa kapal yang tak memiliki manifes diizinkan berlayar? Itu semua menunjukkan pengawasan sektor transportasi laut memang sangat minim," kata Fadli. 

Karena itu dia mengharapkan kecelakaan KM  Lestari Maju harus menjadi yang terakhir. Peristiwa itu harus menjadi momentum bagi pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan menata dan memperbaiki sistem dan infrastruktur transportasi air Indonesia lebih serius. 

"Jangan sekadar jargon.  Pemerintah juga jangan terus menerus mengurusi jalan tol, tapi mengabaikan transportasi lainnya. Kita berharap kecelakaan serupa tidak terulang kedepannya," pungkasnya.(boy/jpnn)


Fadli Zon menilai poros maritim yang digembar-gemborkan pemerintah cuma jargon yang tak dirancang dan digarap secara serius.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News