Angka PHK Tinggi kok Gunakan Tenaga Kerja Asing?
Menjadi repot seperti di proyek PLTU Muara Jawa yang beralasan karena dikejar target lantas aturan dilewati.
“Yang 48 orang itu enggak bisa menunjukkan bukti DPKK (dana pengembangan keahlian dan keterampilan). Itu jadi syarat IMTA bisa terbit,” terangnya, seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group).
“Entah itu dititipkan atau seperti apa, kami tidak mengerti,” sambungnya.
Namun, yang jelas, perusahaan mesti bisa menunjukkan dokumen perizinan tersebut yang belum lengkap sampai 3 Januari 2017. Kesempatan itu disebut sebagai langkah pembinaan sebelum penegakan hukum dilakukan.
Sebanyak 12 pekerja di proyek tersebut sudah dideportasi ke negara asal, Tiongkok, pekan lalu (24/12).
Menurut Kantor Imigrasi Klas IA Samarinda, mereka menyalahgunakan visa kunjungan. Boleh digunakan bekerja, namun untuk sesaat. Tidak untuk durasi lama seperti di proyek pembangkit 2x27,5 megawatt tersebut.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Klas IA Samarinda, Slamet Sutarno baru mengetahui hasil verifikasi Disnakertrans yang menemukan 48 pekerja yang dokumennya tidak lengkap.
Adapun total TKA yang bekerja di PLTU Muara Jawa sebanyak 151 orang. “Paspor atau izin bekerjanya? Kami akan minta detail informasi itu,” ucap Slamet.
JPNN.com – Banyaknya celah tenaga kerja asing (TKA) illegal masuk ke Indonesia disinyalir karena lemahnya antarinstansi. Hal itu diperparah
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang
- PMI di Taiwan Demo Berulang Kali, Tolak Perlakuan Buruk Penyalur Jasa
- Malaysia Buka Lowongan untuk Perawat Asing di RS Swasta
- Menaker Ajak Peminat Kerja di Jepang Manfaatkan Skema Pekerja Berketerampilan Khusus
- Australia Utara Kekurangan Pekerja Terampil Hingga Mendatangkannya dari Inggris
- Menaker Ida Ungkap Industri Pertambangan di Sultra Butuh Tenaga Kerja Berkompeten