Angkutan Naikkan Tarif Seenaknya, Penumpang Bisa Kabur
jpnn.com - JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dijadikan alasan beberapa angkutan untuk menaikkan tarif seenaknya. Hal itu diakui oleh Plt Dirjen Perhubungan Darat Sugihardjo saat menggelar diskusi di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (5/12).
Untuk itu ia mengimbau agar operator angkutan bisa menerapkan kenaikan tarif yang sewajarnya.
"Memang ada yang aji mumpung. Mumpung (harga BBM) naik makannya dinaikan tinggi. Saya imbau operator angkutan maupun bus, tolong patuhi ketentuan yang ada," pintanya.
Sugihardjo mengingatkan bahwa hal tersebut justru malah berdampak buruk bagi angkutan maupun bus. Pasalnya bukan tidak mungkin para penumpang ogah lagi menggunakan sarana transportasi bus ataupun angkutan. "Karena itu akan menghilangkan kenyamanan masyarakat, bisa jadi akan ditinggal konsumen," beber dia.
Menanggapi hal tersebut, ia menegaskan bahwa pihaknya sudah menerapkan sanksi pada operator angkutan maupun bus yang sembarangan naikkan tarif terlampau tinggi.
"Akan ada sanksi, pengawasan akan selalu dilakukukan. Masyarakat yang mengalami hal tersebut diharapkan segera mengadukannya," seru Sugihardjo. (chi/jpnn)
JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dijadikan alasan beberapa angkutan untuk menaikkan tarif seenaknya. Hal itu diakui oleh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan
- Menko Airlangga Sampaikan 3 Isu Penting Saat Berbicara di OECD
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Masih Melambat, tetapi Tetap Prospektif