Ani Ema Susanti, dari TKW Jadi Produser Film Dokumenter
Berkat Pengalaman Jadi Pembantu di Hongkong
Jumat, 01 Juni 2012 – 00:01 WIB
Film pendek yang disatukan dalam film Pertaruhan tersebut juga kembali meraih penghargaan. Tidak tanggung-tanggung, film itu terpilih dalam Festival Film Berlinale di Jerman. Film tersebut juga meraih Best Feature Documenter pada The 2009 Documentary Film Festival.
Dari situ, Ani lantas bergabung dengan proyek Nia Dinata, Kalyana Shira Film. Ibu satu anak itu pun banyak belajar dari sutradara film Arisan 2 tersebut. Dari Nia, Ani belajar menjadi percaya diri, termasuk ketika harus berbicara di depan umum. "Teteh (Nia) banyak membantu saya. Dia juga yang memotivasi saya untuk pede," ujarnya.
Berbekal kemampuannya membikin film, Ani kemudian direkrut Mizan Production. Dia menjadi asisten produser film-film peraih penghargaan seperti film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta dan Rindu Purnama. Namun, setelah menikah, Ani memutuskan untuk keluar dari production house (PH) tersebut. Meski begitu, keinginan menulis naskah sekaligus membuat film tak pernah surut.
Karena itu, tak lama kemudian dia memproduksi film dokumenter ketiganya. Kali ini dia mengangkat tema yang berbeda, yakni Donor ASI.
Pengalaman menjadi TKW di Hongkong mengantarkan Ani Ema Susanti sukses di bidang film dokumenter. Berbagai penghargaan nasional dan internasional
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri