Ani Ema Susanti, dari TKW Jadi Produser Film Dokumenter

Berkat Pengalaman Jadi Pembantu di Hongkong

Ani Ema Susanti, dari TKW Jadi Produser Film Dokumenter
Ani Ema Susanti (dua dari kanan) bersama sineas Nia Dinata (dua dari kanan) usai menghadiri festival film Berlinale 2009 di Jerman. Foto : Dokumen Pribadi for Jawa Pos
 

Berdasar pelajaran itu, Ani pun bertekad tidak akan menjadi TKW selamanya. Dia ingin kuliah. Apalagi, tabungannya sudah cukup untuk biaya kuliah dan membantu keluarga di desa.

 

Selama menjadi TKW Hongkong, Ani sering mengisi hari libur dengan pergi ke perpustakaan. Dia juga kerap mengunjungi Kowloon Mosque untuk bertemu umat muslim dari beberapa negara seperti Pakistan, Jerman, hingga London. Di sela-sela kegiatan itu, Ani selalu menyempatkan untuk menulis catatan harian.

 

Tepat dua tahun kontraknya habis, Ani memutuskan untuk pulang ke tanah air. Istri Ibnu Nahrozi tersebut tidak membuang waktu lama-lama guna mewujudkan cita-citanya menempuh pendidikan tinggi. Sepulang ke tanah air, dia langsung mendaftarkan diri masuk Universitas  17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Dia memilih jurusan psikologi karena ingin mewujudkan keinginan menjadi penulis novel.

 

"Menurut saya, menulis novel bisa lebih hidup jika kita memahami karakter orang. Untuk itu, perlu ilmu psikologi," kata dia.

Pengalaman menjadi TKW di Hongkong mengantarkan Ani Ema Susanti sukses di bidang film dokumenter. Berbagai penghargaan nasional dan internasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News