Anies Baswedan Bakal Capres, Elektabilitas Nasdem Jeblok di Januari

Andreas mengatakan keputusan Nasdem mengusung Anies sebagai capres telah menggerus basis pendukung. Citra Anies yang lekat dengan politik identitas dianggap berseberangan dengan jargon Nasdem, “restorasi Indonesia”.
“Harapan Nasdem untuk meraih coattail effect dari pencalonan Anies belum terbukti, lebih-lebih mengingat Koalisi Perubahan yang digadang-gadang bersama PKS dan Demokrat tidak kunjung terbentuk,” katanya.
Basis pemilih Anies belum mengalir ke Nasdem, masih tersebar di partai-partai yang lain.
“PKS yang sebelumnya identik sebagai pendukung Anies juga masih harus berhitung kemungkinan tergerusnya dukungan ke Nasdem,” ucap Andreas.
Sementara itu, Demokrat juga berharap dapat makin memperbesar elektabilitas jika berhasil mengusung AHY sebagai cawapres Anies.
Andreas mengatakan, ketiga partai pendukung Anies saling mengunci, demi menjaga basis dan memperkuat elektabilitas masing-masing.
Peringkat pertama elektabilitas masih dipimpin PDIP yang unggul dengan 18,6 persen, disusul Gerindra sebesar 12,8 persen.
Berikutnya, Golkar bertahan pada posisi tiga besar dengan elektabilitas 8,1 persen. Lalu ada PKB 7,5 persen, Demokrat 6 persen, PSI 5,8 persen, dan PKS 4,8 persen. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Andreas mengatakan keputusan Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai capres telah menggerus basis pendukung.
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Golkar Jabar Ganti 2 Ketua DPD Kota/Kabupaten, Dinilai Abaikan Amanah Bahlil
- Legislator Tak Setuju Satgas PHK Prabowo Mengambil Alih Tugas Kemenaker
- Idrus Marham: Pembangunan Berjalan Sukses, Rakyat Ingin Prabowo Kembali Jabat Presiden RI
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas