Anies Baswedan: Sebentar, Ini Selalu Sensitif

Anies Baswedan: Sebentar, Ini Selalu Sensitif
Rumah Tidak Layak Huni. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penataan kampung kumuh menjadi salah satu program yang akan diprioritaskan.

Hal ini juga menjadi pesan Presiden Joko Widodo saat bertemu di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (25/10).

"Penataan kampung kumuh menjadi salah satu yang perlu diprioritaskan. Karena beliau menyadari persis beliau pernah memimpin di Jakarta. Beliau tahu bahwa di Jakarta ini ada lebih dari 220 RW yang statusnya adalah kampung kumuh," kata Anies didampingi wakilnya Sandiaga Uno usai bertemu Presiden.

Saat ditanya mengenai gambaran penataan kampung kumuh, Anies mengatakan hal ini sudah pernah dibicarakannya ketika masa kampanye Pilgub DKI Jakarta lalu. Nantinya, dia akan menunjukkan lokasi dan langkah penataannya.

"Yang nomor satu adalah bahwa penataan kampung kumuh itu bukan kampungnya yang dihilangkan, tapi kumuhnya yang dihilangkan," tegasnya.

Dengan demikian, perkampungannya bisa tetap ada dan ditata ulang. Dalam prosesnya akan ada konsolidasi lahan, dan membangun rumah secara vertikal.

"Sehingga lahan itu masih bisa dipakai, mereka masih bisa tinggal di sekitar situ. Tetapi kekumuhannya diubah menjadi tempat nyaman, bersih yang sehat," tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Saat ditanya apakah akan ada pemindahan warga dari kampungnya? Anies buru-buru menjawab.

Anies Baswedan mengatakan, penataan kampung kumuh itu akan sukses ketika warganya mendapat penghidupan yang lebih baik setelah kampungnya ditata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News