Anies Salahkan Sistem Warisan, Ahok Ungkit Kasus UPS

Anies Salahkan Sistem Warisan, Ahok Ungkit Kasus UPS
Basuki Tjahaja Purnama menghadiri upacara hari ulang tahun (HUT) ke-74 RI yang digelar PDIP di Lapangan Blok S, Jakarta, Sabtu (17/8). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok ogah berpolemik soal sistem e-budgeting yang oleh penerusnya, Anies Baswedan, disebut sebagai penyebab banyak usulan tidak wajar di dalam rancangan anggaran.

Dia menilai sistem tersebut telah membuat anggaran Pemprov DKI menjadi transparan. "Aku tidak mau berkomentar, yang pasti karena e-budgeting semua orang tahu pengeluaran APBD DKI," kata Basuki (Ahok) dalam pesan singkatnya pada wartawan di Jakarta, Kamis (31/10).

Ahok mengaku sudah lupa mengenai tata cara penganggaran dengan sistem e-budgeting yang dilaksanakan di era dia menjabat gubernur. Pasalnya, dia sudah cukup lama meninggalkan Balai Kota.

Meski begitu, Ahok masih ingat bahwa sistem tersebut memudahkan pemantauan terhadap praktik-praktik tidak wajar. Salah satu contohnya adalah, pembelian uninterruptible power supply (UPS) pada tahun anggaran 2014 yang ternyata penuh penyelewengan.

"Yang pasti karena e-budgeting itu, semua orang yang mau tahu pengeluaran uang APBD DKI bisa dapatkan datanya, mulai dari pembelian pulpen, aibon, hingga UPS," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalahkan sistem e-budgeting atau penganggaran elektronik warisan dari pemerintahan sebelumnya karena tidak smart. Akibatnya, banyak usulan anggaran yang janggal seperti pembelian lem aibon senilai Rp 82 miliar.

"Kalau ini adalah smart system, dia bisa melakukan pengecekan, verifikasi, bisa menguji. Saat ini sistem digital, tapi masih mengandalkan manual untuk verifikasi, sehingga kalau mau ada kegiatan-kegiatan, akhirnya jadi begini ketika menyusun RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah)," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/10). (ant/dil/jpnn)

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok ogah berpolemik soal sistem e-budgeting yang oleh penerusnya, Anies Baswedan, disebut sebagai sumber masalah anggaran tidak wajar


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News