Anies Segera Lengser, Potensi Politisasi Jabatan Makin Besar
jpnn.com, JAKARTA - Enam belas hari menjelang masa tugas Gubernur DKI Jakarta berakhir, disinyalir ada perombakan jabatan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Demikian pandangan dari salah satu inisiator Jakarta Initiative, Ervan Purwanto dalam diskusi bertajuk "Transisi Balai Kota Jakarta" di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (30/9).
"Pemutasian dan pergantian pejabat itu tentunya menjadi PR Penjabat Gubernur untuk melakukan konsolidasi birokrasi," kata Ervan.
Meski tidak ada larangan pengangkatan dan pemutasian pejabat di akhir tugas Anies.
Namun, menurut Ervan, sangat rawan disusupi kepentingan oknum-oknum yang mengambil keuntungan pribadi maupun kelompoknya.
"Kondisi ini sudah sering terjadi di era gubernur DKI sebelumnya. Artinya sebelum dan sesudah transisi ini akan rawan politisasi birokrasi," kata Ervan.
Ervan melanjutkan, DPRD DKI juga telah mewanti-wanti Anies agar tidak melakukan mutasi jabatan menjelang 16 Oktober 2022.
Sementara itu, aktivis 98 Jim Lomen berpendapat, secara etika fatsun politik, hendaknya Anies dan wakilnya, Ahmad Riza Patria tidak melakukan promosi, demosi atsu mutasi jabatan eselon II maupun III selama 16 hari ke depan.
Enam belas hari menjelang masa tugas Gubernur DKI Jakarta berakhir, disinyalir ada perombakan jabatan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta
- Pemprov DKI Dukung Kerja Sama Indonesia-Jepang untuk Pembangunan Berkonsep TOD
- Prabowo: Mas Anies dan Muhaimin, Saya Pernah Berada di Posisi Anda
- Senyum Semringah Anies-Muhaimin di Momen Spesial Prabowo-Gibran
- Ekspresi Anies-Muhaimin saat Menghadiri Penetapan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024
- Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Dorong Pemprov DKI Kelola Urbanisasi Secara Optimal
- Menurut Gilbert, Ini Solusi Mengatasi Kemacetan di Jakarta Seusai Menanggalkan Status Ibu Kota