Sejarawan JJ Rizal Minta Anies Setop Revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI, Kenapa?

Sejarawan JJ Rizal Minta Anies Setop Revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI, Kenapa?
Ilustrasi bus Transjakarta. Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevitalisasi halte Transjakarta diprotes sejarawan JJ Rizal. Ilustrasi Foto Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sejarawan JJ Rizal memprotes keras langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait revitalisasi halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.

DIa mendesak agar revitalisasi itu disetop lantaran menghalangi pandangan ke Monumen Selamat Datang, warisan Presiden pertama RI Soekarno dan Gubernur DKI Henk Ngantung.

"Pak gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta Tosari-Bundaran HI yg merusak pandangan ke patung selamat datang en Henk Ngantung fontein warisan Presiden Sukarno,” demikian tulisan JJ Rizal pada akunnya di Twitter, dikutip pada Jumat (30/9).

Menurut Rizal, kawasan Hotel Indonesia (HI) bukan hanya simbol awal pariwisata modern Indonesia pascakolonial, tetapi merupakan karya arsitektur dari Abel Sorensen.

Dia melihat kawasan bersejarah warisan Presiden Soekarno itu telah diubah untuk berbagai macam kepentingan dalam 20 tahun terakhir.

“Satu tujuannya, yaitu mengkapitalisasi posisinya yang strategis, kalau tidak disetop maka Jakarta akan kaya infrastruktur, tetapi miskin karakter," lanjutnya.

Saat dihubungi, JJ Rizal mengatakan bahwa revitalisasi halte tersebut harus dilakukan dengan menghormati kawasan sejarah.

Posisi halte Transjakarta hasil revitalisasi dinilai lebih tinggi dan seolah melebihi kemegahan situs sejarah Monumen Selamat Datang di Bundaran HI.

Sejarawan JJ Rizal memprotes keras revitalisasi halte Transjakarta Bundaran HI oleh Gubernur DKI Anies Baswedan yang dianggap merusak kawasan bersejarah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News