Animo Kursus Membatik Meningkat

Animo Kursus Membatik Meningkat
Animo Kursus Membatik Meningkat
JAKARTA – Diakuinya batik sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO awal bulan ini, ternyata memberikan dampak positif, khususnya perajin batik tanah air. Bagi mereka yang menggeluti usaha ini, dan masih mempertahankan pola batik tulis, kini ada kesempatan baru mengembangkan usaha di bidang jasa pelatihan membatik. Usaha turunan dari aktivitas membatik ini kini sedang menjadi tren baru di kalangan pembatik. Paling tidak saat ini sudah mulai tumbuh berbagai lembaga pendidikan yang menjadikan kegiatan membatik sebagai salah satu sarana pendidikannya.

Hal semacam itu terlihat di Hall A Jakarta Convention Center (JCC) selama dilaksanakannya Festival Kejarinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Nasional yang dihelat pada 14 Oktober hingga 18 Oktober 2009. Puluhan alat membatik diperagakan, mulai dari kompor untuk memanaskan cawan dengan tinta berbahan lilin, canting yang berfungsi untuk meyalurkan tinta ke kain putih yang sudah disediakan.

Penggagas kegiatan ini adalah Siswaya, dari Batik Tradisiku, Bogor. Demo dan eksibisi ini memang difungsikan untuk mengenalkan proses membatik kepada masyarakat yang hadir di JCC. Lokasinya yang berada di beranda depan, menjadikan aktivitas ini banyak diminati pengunjung. Selain tidak dipungut biaya, masyakat juga bisa mempelajari proses membuat kain batik tulis.

“Sebenarnya ini tidak pernah terencanakan dari awal saya mendirikan perusahaan ini. Mungkin dulu orang selalu berpikir membatik hanya ada di Jogja dan Solo, tapi sekarang di Bogor pun bisa,” ucap Siswaya yang mengaku memulai usaha membatik sejak Februari 2008 ini.

JAKARTA – Diakuinya batik sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO awal bulan ini, ternyata memberikan dampak positif, khususnya perajin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News