Anis Matta & Fahri Hamzah Bikin Partai Gelora, Ini Manifesto Politiknya
Dua krisis ini, nasional dan global, semakin memperkuat ketakutan kita bahwa perjalanan kita bukan saja akan semakin lambat dan terseok-seok, tapi juga bisa menjadikan kita sebagai korban yang sia-sia akibat krisis global. Dan patahan-patahan sejarah yang telah kita lalui sejak masa penjajahan Belanda dan Jepang hingga Gerakan 30 September atau G30S/PKI tahun 1965 sebagai residu Perang Dingin adalah fakta kasat mata bagaimana kita menjadi korban dari krisis global yang tidak terantisipasi.
Dari perjalanan sejarah panjang kita sebagai bangsa Indonesia, kita menemukan fakta bahwa setidaknya kita melalui dua gelombang sejarah yang penting. Pertama adalah menjadi Indonesia, dan kedua, adalah menjadi negara-bangsa modern yang kuat. Seharusnya sekarang kita memasuki gelombang ketiga di mana Indonesia menjadi salah satu kekuatan utama dan merupakan bagian dari kepemimpinan dunia.
Sebuah gerakan kebangkitan baru Indonesia menjadi niscaya dan merupakan kewajiban sejarah dan agama. Gerakan kebangkitan baru itu bertujuan meletakkan visi sejarah baru yang berjangka panjang, yang akan menjadi peta jalan dan arah baru bangsa, menyelesaikan krisis narasi dan kepemimpinan nasional, sekaligus mengantarkan Indonesia memasuki gelombang ketiga sejarahnya dengan menjadi salah satu kekuatan utama dunia dan ikut berpartisipasi dalam menemukan keseimbangan global baru agar umat manusia terhindar dari ancaman perang global yang akan membinasakan eksistensi diri dan planetnya.
Gerakan gelombang kebangkitan rakyat Indonesia itu harus kuat dan masif, berderu-deru bagai gelombang samudera dari gelora cita dan cinta yang tak terbendung, menyatukan dan melibatkan seluruh elemen kekuatan rakyat, digerakkan oleh rakyat dan untuk rakyat. Karena rakyat adalah pelaku utama sejarah yang berhak dan berkewajiban menentukan masa depan dan jalan sejarahnya sendiri.
Dengan bertawakal kepada Allah SWT, dan untuk menunaikan kewajiban sejarah, bangsa dan agama, serta diilhami oleh peristiwa Sumpah Pemuda yang menjadi penanda lahirnya kita sebagai bangsa dalam Gelombang Menjadi Indonesia, maka pada hari ini; Senin, tanggal 28 Oktober 2019, kami menyatakan berdirinya Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau disebut Gelora Indonesia.
Jakarta, 28 Oktober 2019
Sejumlah mantan elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah mendeklarasikan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Ketua Majelis Adat Sasak Mengajukan 2 Nama Menteri Untuk Mengisi Kabinet Prabowo
- Andi Arief: Belum Ada Bukti PSI dan Gelora Curang
- PT 4 Persen Diubah, Fahri: Baiknya Ditetapkan Lebih Cepat
- Aktivis 98 Sepakat Menjaga Demokrasi
- Survei SPIN: Partai Gelora dan PSI Penuhi Ambang Batas Parlemen
- Survei SPIN: Elektabilitas PSI dan Gelora Naik Jelang Pencoblosan Pemilu 2024