Anis Matta Ngotot Tak Kenal Yudi Setiawan

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta membantah kenal Direktur PT Cipta Inti Parmindo Yudi Setiawan. Hal itu disampaikan saat bersaksi dalam persidangan terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Tidak (kenal dengan Yudi Setiawan)," kata Anis saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (31/10).
Mantan Wakil Ketua DPR itu mengaku baru mengetahui nama Yudi setelah ada di media. "Tidak (kenal namanya). Kecuali muncul di media," kata Anis.
Selain itu, dia menampik pernah berbicara dengan Yudi melalui sambungan telepon. "Tidak," kata mantan Sekretaris Jenderal PKS itu kembali membantah pertanyaan itu.
Anis pun menegaskan dia tidak pernah mengenal Yudi. Selain dari media, Anis baru mengetahui nama Yudi setelah menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Waktu saya ditanyakan penyidik ketika diperiksa di KPK," katanya.
Anis pun menampik tudingan Yudi yang menyebut dirinya meminta komisi satu persen dari pagu anggaran proyek. "Tidak tahu itu bukan urusan saya," ujarnya.
Dalam dakwaan Luthfi, Anis disebut terlibat dalam pengurusan proyek-proyek di Kementerian Pertanian. Anis juga diduga membocorkan berkas pengadaan benih kopi kepada Luthfi dan seorang pengusaha bernama Yudi Setiawan.
Dalam persidangan Luthfi dan Fathanah, Yudi mengatakan Anis adalah orang yang menentukan nilai ijon tiap proyek di Kementerian Pertanian. Menurut Yudi, Anis meminta komisi satu persen dari pagu anggaran proyek. (gil/jpnn)
JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta membantah kenal Direktur PT Cipta Inti Parmindo Yudi Setiawan. Hal itu disampaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gema Waisak Pindapata Nasional 2025 Sukses Digelar, Menag Hingga Pramono Turut Hadir
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting