Antam Siap Dukung Rencana Relaksasi Ekspor Terbatas Bijih Mineral

jpnn.com - JAKARTA – PT Antam menyambut positif dan siap mendukung rencana relaksasi ekspor mineral secara terbatas, yang digagas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman mengatakan perseroan berkomitmen untuk mendukung kebijakan hilirisasi mineral Pemerintah.
"Hal ini dibuktikan dengan telah berdirinya Pabrik FeNi I, II dan III di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat, dan pabrik Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia di Pulogadung, Jakarta," tutur Tedy.
Meski begitu, sambung Tedy, Antam memiliki produksi bijih hasil tambang yang belum ekonomis untuk mensuplai pabrik ataupun pabrik dalam negeri lainnya.
"Padahal ini sangat bernilai di luar negeri sehingga bisa ada tambahan pemasukan bagi negara dan pendanaan bagi proyek pertumbuhan apabila dapat diekspor, dibandingkan hanya sebagai waste tanpa nilai ekonomis," jelas Tedy.
Adapun pemanfaatan bijih mineral yang belum diolah itu bisa dilakukan melalui ekspor bijih mineral mengingat keterbatasan kapasitas pabrik pemrosesan di dalam negeri.
"Bila Antam diberi kepercayaan untuk mengekspor kembali, maka Antam akan mengalokasikan bijih nikel kadar tinggi untuk seluruh smelter dalam negeri dengan harga yang lebih murah dari harga pada saat ini. Sedangkan, untuk bijih nikel yang tidak dapat dikonsumsi di dalam negeri akan diekspor," ucap Tedy. (chi/jpnn)
JAKARTA – PT Antam menyambut positif dan siap mendukung rencana relaksasi ekspor mineral secara terbatas, yang digagas Kementerian Energi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Buka Peluang Ekspor Bagi Pelaku UMKM di 3 Daerah Lewat Kegiatan Ini
- Pegadaian Catat Penjualan Emas Pada April Sebanyak 150 Kg
- Brand Footprint 2025 Telusuri Jejak Pilihan Konsumen
- Salurkan Hibah Alat Teknologi Rp800 Juta, Pertamina Berkomitmen Lanjutkan Program UMK Academy
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton