Antara Bom Gereja di Samarinda dan Aliran Aneh

Antara Bom Gereja di Samarinda dan Aliran Aneh
Ilustrasi. Foto: AFP

Pengajian hanya pada Minggu atau Senin malam setelah salat Magrib dan Isya.

Ustaz di masjid sering mengutip, “isy kariman au mut syahidan”.

Diartikan dalam bahasa Indonesia: hidup mulia atau mati syahid.

Kalimat itu pula yang tertulis di kaus Juhanda yang dikenakannya saat mengebom gereja. (kaltim post)


SAMARINDA - Pelaku pengeboman Gereja Oikumene, Samarinda, diduga bergabung dengan kelompok radikal. Mereka disebut-sebut berkumpul di sebuah bangunan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News