Fatwa ISIS: Anggota Diminta "Bermain" di Daerah Masing-masing

Fatwa ISIS: Anggota Diminta "Bermain" di Daerah Masing-masing
Satu dari empat korban anak-anak akibat ledakan bom di depan Gereja Oikumene Minggu (13/11) pagi. Foto: Safri/Samarinda Pos/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat terorisme di Indonesia, Ali Fauzi Manzi, sebelumnya sudah sudah memprediksi pengeboman di Samarinda.

Dia sempat bertandang ke Kota Tepian pada 9 November 2016.

Kala itu, dia menjadi narasumber focus group discussion (FGD) untuk mencegah paham radikalisme khusus ISIS di Kaltim.

“Saat FGD, ada yang bertanya kepada saya. Apakah akan ada aksi (pengeboman) di Kaltim? Saya jawab, potensi itu ada,” bebernya.

Saat itu dia menyampaikan bahwa jaringan teroris akan melakukan aksi di Samarinda.

“Ini naluri saya saat itu. Saya memang pernah jadi pelaku (pengeboman), jadi paham,” kata mantan kepala instruktur perakitan bom Jamaah Islamiyah di Jawa Timur itu.

Ia menganalisis, ada sejumlah penyebab sehingga Juhanda berani mengebom gereja.

Pelaku pernah dihukum karena kasus serupa sehingga menjadi teroris kambuhan.

JAKARTA - Pengamat terorisme di Indonesia, Ali Fauzi Manzi, sebelumnya sudah sudah memprediksi pengeboman di Samarinda. Dia sempat bertandang ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News