Antara Gatot Nurmantyo, Hadi Tjahjanto dan Tahun Politik
jpnn.com, JAKARTA - Jenderal Gatot Nurmantyo bersyukur telah menjalankan tugas yang diamanahkan Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI sejak 2015 lalu.
Gatot menyampaikan, seorang prajurit maupun perwira pasti punya mimpi tinggi, yakni menjadi Panglima TNI. Dia bersyukur karena bisa mewujudkan mimpi tersebut, dan pelantikannya dilakukan oleh presiden yang akrab disapa Jokowi.
Sekarang, katanya, penggantinya pun telah diputuskan oleh kepala negara. "Saya juga bersyukur bahwa presiden telah menentukan pengganti saya," ucap Gatot di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (5/12).
Lulusan Akademi Militer 1982 ini menyebutkan, Marsekal Hadi Tjahjanto yang ditunjuk presiden menggantikannya telah dipersiapkan untuk menghadapi tantangan tugas ke depan. Salah satunya adalah tahun politik.
Jenderal kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini pun menyebutkan, dari tiga kepala staf angkatan yang memenuhi syarat menggantinya, semuanya siap mengembang tugas sebagai Panglima. Namun ada juga pertimbangan-pertimbangan seperti masa pensiun.
Misalnya, KSAL Laksamana Ade Supandi akan memasuki masa pensiun pada Mei 2018. "Pertama KSAL bulan Mei pensiun, kalau jadi Panglima TNI kan cuma sebentar," ucap Gatot.
Sementara KSAD Jenderal TNI Mulyono pensiun pada 2019. Terakhir adalah KSAU Mareskal Hadi Tjahjanto dengan masa pensiun lebih lama lagi.
"KSAD Januari 2019, KSAU ini sampai 2020 sehingga bisa memimpin TNI menghadapi tahun politik dengan lancar," jelas Gatot sembari memastikan proses pergantian Panglima TNI telah mempertimbangkan proses regenerasi. (fat/jpnn)
Jenderal Gatot menyebutkan Marsekal Hadi Tjahjanto telah dipersiapkan untuk menghadapi tantangan, salah satunya adalah tahun politik.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Menko Polhukam Buka Data soal Judi Online di Indonesia, Jangan Kaget
- Menko Polhukam Ucapkan Selamat Rayakan Jumat Agung Bagi Umat Kristiani
- Konon Ada Gerakan Menolak Hasil Pemilu 2024, Begini Info dari Hadi Tjahjanto
- Pergerakan Massa Tolak Hasil Pemilu 2024 Masih Kecil, tetapi Menuju Sedang
- Bahas Bahaya Praktik TPPO, Kepala BP2MI dan Menko Polhukam Siap Menggebuk Sindikat
- Pemerintah Patuhi Putusan MK Soal Pelaksanaan Pilkada 2024