Anthony Budiawan: Dana Kompensasi BBM Seperti Siluman, Angkanya Sesuka Mereka

Anthony Budiawan: Dana Kompensasi BBM Seperti Siluman, Angkanya Sesuka Mereka
Peneliti dari Political Economic and Policy Study (PEPS) Anthony Budiawan menyebut pemerintah telah berbohong mengenai dana subsidi dan kompensasi energi. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Menurut Anthony, rakyat dibuat gelap, tidak ada angka, rakyat hanya diminta percaya begitu saja kepada pemerintah yang sebetulnya sudah kehilangan kepercayaan dari rakyat.

"Untuk hal sepenting ini, menguasai hajat hidup orang banyak, pemerintah harus terbuka dan transparan dengan memberikan perhitungan subsidi BBM, LPG dan listrik yang sangat terperinci. Tanpa itu, klaim subsidi BBM, LPG, dan listrik tidak bisa diterima," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah saat ini telah mengalokasikan total anggaran subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 502,4 triliun.

Pasalnya, dana jumbo yang naik tiga kali lipat dari total belanja negara itu digunakan untuk menjaga inflasi di dalam negeri agar tidak melonjak tinggi.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, anggaran Rp 502,4 triliun itu diperuntukkan bagi subsidi energi sebesar Rp 208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp 293,5 triliun.

Adapun perincian anggaran subsidi energi, yaitu BBM dan LPG Rp 149,4 triliun dan listrik Rp 59,6 triliun, anggaran kompensasi energi meliputi BBM Rp 252,5 triliun dan listrik Rp 41,0 triliun.

Sebelumnya, di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, pagu subsidi dan kompensasi energi hanya Rp 152,5 triliun. Jumlah itu terdiri dari subsidi energi Rp 134 triliun dan kompensasi energi Rp 18,5 triliun. (mcr28/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Peneliti dari Political Economic and Policy Study (PEPS) Anthony Budiawan menyebut pemerintah telah berbohong mengenai dana subsidi dan kompensasi energi.


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News