Antipasi Krisis Global, Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Gelar Pasar Murah

Antipasi Krisis Global, Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Gelar Pasar Murah
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar pasar murah di sejumlah Kabupaten /Kota. Foto: dok Kementan

"Kami lakukan Gerakan Pasar Murah ini selama 1 minggu ke depan. Ini bertujuan menekan inflasi dan membuktikan bahwa ketersediaan pangan di Sulawesi Selatan itu kuat, tidak kekurangan sama sekali, malah produksinya lebih," tuturnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan upaya menjamin ketersediaan pangan, juga dengan melakukan pengembangan diversifikasi pangan, khususnya sumber pangan lokal salah satunya sagu sebagai makanan pengganti pangan pokok.

Selanjutnya, program penguatan ketersediaan pangan melalui pengembangan pertanian keluarga dan pekarangan lestari untuk mewujudkan kemandirian pangan keluarga dan sebagai upaya meredam laju inflasi.

"Kami menggelar Gerakan Pangan Murah 2022 ini dirangkaikan demo aneka masakan pangan lokal berbasis sagu bahwa makanan pokok kita tidak harus nasi," tegas pria yang akran disapa Dindo ini.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah mengapresiasi Gerakan Pangan Murah dalam rangka Hari Jadi Sulsel yang ke-353.

Kementan akan terus mendorong kegiatan ketahanan pangan berbasis pangan lokal, seperti sagu.

"Arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk terus menggenjot program diversifikasi pangan lokal agar pemanfaatan komoditas spesifik daerah dapat ditingkatkan di tengah ketidakstabilan pasokan pangan dunia akibat perubahan iklim," katanya.

Andi menyebutkan terdapat 11 provinsi di Indonesia yang merupakan sentra produksi sagu nasional, yakni Riau, Papua, Maluku dan Sulsel yang merupakan provinsi-provinsi dengan kontribusi produksi sagu terbesar yang mencapai 341 ribu ton/tahun.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar pasar murah di sejumlah Kabupaten /Kota.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News