Antipenguasa Beraksi, PM Syria Mundur

Antipenguasa Beraksi, PM Syria Mundur
Antipenguasa Beraksi, PM Syria Mundur
DAMASKUS - Gelombang unjuk rasa anti pemerintah di Syria, sukses melahirkan perubahan. Kemarin (29/3), kabinet Syria yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Mohammed Naji Otri bubar. Presiden Bashar al-Assad pun langsung mengabulkan pengunduran diri Otri dan anggota kabinetnya.

   

"Setelah menerima surat pengunduran diri kabinet, Presiden Bashar al-Assad menunjuk Mohammed Naji Otri sebagai PM sementara selama kabinet baru belum terbentuk," kata jubir kepresidenan sebagaimana dilansir Kantor Berita SANA. Selanjutnya, Otri bertugas membentuk kabinet baru. Diharapkan, kabinet baru bisa terbentuk dalam hitungan hari.

Bubarnya kabinet Syria memaksa Assad yang sudah memerintah selama lebih dari satu dekade untuk menjalankan agenda reformasi. Rencananya, hari ini, pemimpin 45 tahun itu akan menyampaikan pidato nasional. Konon, dia juga akan mengakhiri undang-undang darurat yang sudah diterapkan sejak Partai Baath dan ayah Assad, Hafez al-Assad, berkuasa di Syria pada 1963.

Selain menuntut berakhirnya undang-undang darurat yang melanggengkan kekuasaan dinasti politik Assad, massa oposisi juga mendesak pemerintah meliberalisasi hukum, media dan parpol. Selama empat dekade terakhir, rakyat menganggap pemerintah terlalu mengekang hak-hak masyarakat. Baik hak untuk menyampaikan pendapat, berpolitik maupun berekspresi lewat media.

DAMASKUS - Gelombang unjuk rasa anti pemerintah di Syria, sukses melahirkan perubahan. Kemarin (29/3), kabinet Syria yang dipimpin Perdana Menteri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News