Antisipasi Cuaca Buruk, Pelindo Batasi Penumpukan Peti Kemas

Antisipasi Cuaca Buruk, Pelindo Batasi Penumpukan Peti Kemas
Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) membatasi penumpukan peti kemas yang ada di lingkungan perusahaan. Foto: Pelindo

Widyaswendra menyontohkan kegiatan bongkar muat peti kemas yang ada di T PK New Makassar akan dihentikan ketika kecepatan angin sudah mencapai 20 meter per detik atau sekitar 40 knot.

Saat kecepatan angin mencapai kecepatan tersebut, seluruh personil diwajibkan untuk meninggalkan alat bongkar muat dengan segera dan memastikan rem badai sudah diaktifkan serta pin jangkar alat sudah dipasang.

Selain antisipasi hujan deras dan angin kencang, SPTP juga mengantisipasi adanya luapan air laut yang masuk ke area terminal (rob).

Di dalam area T PK Semarang misalnya, SPTP menyiagakan 29 pompa air untuk mengantisipasi masuknya air laut ke area operasional terminal.

Selain menyiagakan pompa, T PK Semarang juga melakukan rekayasa dengan menambah bantalan untuk menjaga peti kemas dengan posisi paling bawah agar aman dari genangan air.

"Kami rutin melakukan simulasi penganganan keadaan darurat, baik angin kencang maupun air rob," terangnya.

General Manager PT Tanto Intim Line Cabang Medan Bustanul Arifin Siregar menyebut kondisi cuaca yang tidak menentu mengganggu operasional kapal yang menuju ataupun meninggalkan T PK Belawan.

Hal tersebut lantaran kapal yang beroperasi menuju pelabuhan utama di Sumatra Utara tersebut berukuran rata-rata 17.000 gross tonnage (GT).

Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) membatasi penumpukan peti kemas yang ada di lingkungan perusahaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News