Antisipasi Dampak El Nino, Kementan Bentuk Tim EWS SIPANTARA, Ini Tugasnya
Ada beberapa langkah antisipatif dampak negatif penurunan curah hujan di lahan pertanian:
1). Tetap melakukan pemantauan dan mengakses informasi perkembangan prediksi iklim dari pihak berwenang.
2). Melakukan langkah antisipasi dampak kekeringan dan pengendalian OPT dengan menyiapkan sistem peringatan dini kekeringan dan informasi jadwal tanam adaptif.
3). Menyiapkan sumber air alternatif yang tersedia di sekitar pertanaman
4). Penyiapan dan penggunaan varietas tahan kering, berumur genjah dan hemat air.
5). Komunikasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait.
Pakar pengembang software dan dosen Teknik Informatika, Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret, Dharmawan menyatakan menambahkan sistem EWS SIPANTARA yang merupakan kolaborasi dengan stakeholder terkait adalah riset and development yang menggunakan beberapa algoritma AI untuk memberikan rekomendasi jadwal tanam optimal berdasarkan iklim kepada petani cabai dan bawang merah di Indonesia.
Algoritma AI juga digunakan untuk peringatan dini akibat anomali iklim serta rekomendasi mitigasi risikonya.
Kementan melalui Ditjen Hortikultura bergerak cepat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem El Nino dengan membentuk Tim EWS SIPANTARA
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Alat BRIN Temukan Ladang Ganja 5 Hektare di Mandailing Natal Sumut
- 45 Persen Air Tanah di Jakarta Terkontaminasi, Vitopure S2-2G Solusinya
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini, BMKG Pekanbaru: Waspada
- Galodo Sumbar: Korban Meninggal 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang