Antisipasi Dampak El Nino, Mentan Syahrul Yasin Limpo Naik Indeks Pertanaman di Sumut

“Ada 500 ribu hektare dan kami berharap lahan ini akan ditempatkan pada zona hijau. Zona ini adalah zona yang kalaupun ada El Nino besok, tetapi ketersediaan air bisa kita jamin dan tentu dengan menggunakan mekanisasi, intervensi teknologi, bahkan dengan kekuatan varietas-varietas yang tahan hama,” terangnya.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan kehadiran Mentan Syahrul selalu memberikan hal baru dalam pengembangan sektor pertanian utamanya dalam mempersiapkan Sumut menghadapi dampak El Nino.
Provinsi Sumut salah satu penyedia pangan nasional dan tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional sehingga harus mampu menghadapi dapak El Nino.
“Sumatera Utara juga siap berkontribusi pada kepentingan pangan nasional, khususnya pangan yang dapat memicu inflasi dan merosotnya perekonomian mengingat sumbangan sektor pertanian terhadap perekonomian sangat besar,” tegasnya Edi.
Edi menjelaskan ada beberapa langkah yang akan dilakukan Sumut dalam mengantisipasi El Nino.
Antara lain menyediakan 2 juta tanaman hortikultura seperti cabai, bawang di dalam pot/polibek untuk dibagikan ke masing-masing rumah tangga sebanyak 50 polibek.
Untuk mengantisipasi pasokan yang melimpah dari produksi 2 juta tanaman cabai dari polibek tersebut, BUMD akan membeli dari masyarakat dan menjual kepada Indofood sukses makmur sebagai pembeli.
"Harapanya adalah harga di tingkat masyarakat stabil atau tidak terjadi deflasi,” terangnya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo menaikkan IP pertamanan sawit di lahan pertanian eksisting. sebagai upaya antisipasi dampak El Nino
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Bobby Nasution Berkoordinasi dengan KPK, Soal Apa?
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global