Antisipasi Erupsi Gunung Agung, Rutan Bangli Gelar Simulasi

Antisipasi Erupsi Gunung Agung, Rutan Bangli Gelar Simulasi
Salah satu penjara di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, BANGLI - Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bangli Diding Alpian menyatakan, seluruh petugas di rutan yang dipimpinnya sudah melakukan langkah penyelamatan sebagai antisipasi jika Gunung Agung di Bali meletus. Menurutnya, Rutan Bangli sudah melakukan simulasi penyelamatan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) pada Senin lalu (2/10). 

“Usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, suara sirine dibunyikan dan pemukulan lonceng secara terus-menerus berbunyi sebagai tanda kepada WBP untuk berlari menyelamatkan diri dari guncangan gempa akibat erupsi Gunung Agung,” tuturnya, Kamis (4/10).

Lebih lanjut Diding mengatakan, petugas Rutan Bangli harus sigap dan cekatan membuka pintu demi pintu kamar hunian dan mengarahkan WBP ke rute evakuasi jika Gunung Agung meletus. Dengan demikian para WBP dapat menyelamatkan diri secara tertib dan berkumpul di titik aman yang telah ditentukan oleh petugas Rutan Bangli.

Antisipasi Erupsi Gunung Agung, Rutan Bangli Gelar Simulasi

“Sehingga seluruh WBP dan petugas dapat terselamatkan,” ujarnya menjelaskan.

Menurutnya, simulasi itu juga untuk melatih ketenangan dan kesiapan penyelamatan WBP ketika harus bergerak karena terjadi gempa vulkanik. Selain itu, simulasi juga untuk mengasah kemampuan menolong sesama WBP.

Dengan demikian, katanya, semua penghuni di dalam Rutan Bangli dapat terselamatkan.  “Dan yang tidak kalah penting adalah tetap berdoa semoga Gunung Agung tidak jadi meletus dan mendapat berkah kebaikan untuk kita semua,” harapnya.

Diding menambahkan, simulasi penyelamatan WBP di Rutan Bangli dilakukan karena status Gunung Agung yang terus naik mencapai level IV atau “Awas”. Menurutnya, bisa saja guncangan gempa vulkanis akibat aktivitas Gunung Agung akan terasa sampai ke Rutan Bangli.

Rutan Bangli yang dibangun pada 1981, hingga kini belum mengalami perbaikan. Ada kekhawatiran aktivitas gempa vulkanis Gunung Agung merobohkan bangunan rutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News