Antisipasi Konflik Akibat Pilkades, Unsur Pengamanan Lakukan ini
“Itu efeknya bakal calon yang tidak lulus masih harus diperhatikan, begitupun yang lolos ke tahapan selanjutnya. Itu yang pertama,” katanya.
Yang kedua, lanjutnya, masih pada pelaksanaan pilkades, namun terkait mengantisipasi penyebaran COVID-19, sebab akan terjadi kerumunan pada hari pencoblosan.
Tepatnya di Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas dengan jumlah 10 ribu pemilih dan di Desa Cikande, Kecamatan Cikande, sebanyak 13 ribu pemilih.
“Itu pemilih akan berkumpul di satu tempat walaupun disekat di masing-masing TPS."
"Ada 33 TPS tapi di satu lokasi, yakni di lapangan, sehingga dari rapat ini kami berpikir akan rawan penyebaran COVID-19, maka diusulkan penanganannya," katanya.
Dia berharap pelaksanaan pilkades bisa dilakukan seperti Pemilihan Bupati Serang 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, di mana untuk masing-masing kampung disiapkan TPS.
“Jadi tidak satu tempat, sehingga kerumunan terurai tidak dalam satu tempat. Itu akan dirapatkan nanti oleh panitia pilkades kabupaten,” tambahnya.
Oleh karena itu kata dia, jika tidak ada upaya dari Forkopimda maupun Satgas COVID-19 dikhawatirkan akan timbul klaster baru.
Unsur pengamanan melakukan langkah ini untuk mengantisipasi konflik akibat pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades).
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19