ANU Tolak Kerjasama Dengan Ramsay Center

Situs tersebut mengatakan gelar yang diusulkan akan didirikan dalam "kemitraan" dengan universitas.
"Kami menekankan 'kemitraan' karena program studi ini tidak dapat dikembangkan sampai universitas sepakat mengikuti proses internal mereka sendiri," kata situs web itu.
Brian Schmidt mengatakan Ramsay Center menginginkan kata-kata "kebebasan akademik" dihapus dari daftar nilai-nilai bersama yang tercantum dalam Memorandum Kesepakatan setebal 70 halaman diantara kedua lembaga itu.
Schmidt mengatakan permintaan untuk menghapus kata-kata itu "tidak dapat dijelaskan" kepadanya, meskipun itu tidak dengan sendirinya menjadi satu-satunya faktor yang membatalkan kesepakatan tersebut.
"Itu adalah kesimpulan dari semua pertimbangan secara keseluruhan, tetapi itu adalah contoh dari hal-hal yang kita hadapi," kata Brian Schmidt.
Pada bulan April, mantan perdana menteri dan anggota dewan Ramsay Center, Tony Abbott, menulis dalam majalah konservatif versi online Quadrant kalau kemitraan yang diusulkan tidak hanya tentang mengajarkan soal Peradaban Barat; tapi itu adalah "untuk" peradaban Barat.
"Komite manajemen termasuk CEO Ramsay dan juga direktur akademisnya akan membuat keputusan kepegawaian dan kurikulum," tulis Abbott.

- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM