Apa Kabar Janji Taliban? Pak Jokowi Sudah Menagih, China pun Mulai Jengkel

Dalam laporan itu pula disebutkan bahwa pasukan militan ETIM yang lulus dari pelatihan Al Qaida di Afghanistan telah kembali ke Xinjiang untuk membangun sel-sel teroris.
Namun tuduhan tersebut dibantah oleh pemimpin ETIM Hasan Mahsum dengan mengatakan bahwa organisasinya tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan Al Qaida atau Taliban.
Tak lama kemudian Mahsum tewas dalam sebuah penyergapan yang dilakukan oleh pasukan Pakistan pada Oktober 2003.
Meskipun terbersit keraguan akan janji-janji Taliban, Beijing masih menyimpan harapan terhadap mitra barunya itu.
Bersama Rusia dan Pakistan, China turut membidani lahirnya pemerintahan baru di Afghanistan di bawah rezim Taliban sebagaimana komitmen yang disampaikan oleh para politikus senior mereka di Kabul pada tanggal 21-22 September lalu.
Beijing juga mengajak negara-negara lain di luar sekutu utamanya seperti Rusia dan Pakistan untuk berperan konstruktif dalam membantu lahirnya pemerintahan baru di Afghanistan.
Menlu Wang Yi menyerukan pencabutan sanksi internasional terhadap Afghanistan yang tidak bisa berbuat banyak akibat cadangan devisanya diblokir.
"Cadangan devisa Afghanistan merupakan aset negara itu yang bisa digunakan untuk rakyatnya," kata Wang dalam konferensi video para menlu negara-negara Kelompok 20 pada 23 September lalu.
Sekjen PBB hingga Presiden Jokowi mempertanyakan keseriusan Taliban memenuhi janji-janji mereka. bahkan China yang ramah pun mulai dongkol kepada mereka
- Prabowo Berkomentar soal Ijazah Palsu Jokowi, Pengamat Beri Penilaian
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- 1 Mart Buka Gerai Ritel Perdana di Indonesia, Ada Rencana Ekspansi ke China
- Sri Mulyani Langsung Bertemu Menkeu China Seusai Negosiasi Tarif AS, Ada Apa?
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang