Apa Kabar Pemilihan Ketum IKA UNPAD? Sabar... 3 Kandidat Masih Musyawarah

Apa Kabar Pemilihan Ketum IKA UNPAD? Sabar... 3 Kandidat Masih Musyawarah
Yuddy Chrisnandi adalah salah satu calon kuat IKA Unpad 2016-2020. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Anggota delegasi Mubes IX UNPAD dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Wahyu Agung Permana menegaskan, proses pemilihan umum Ketum Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA UNPAD) belum tuntas. 

Pernyataan ini menanggapi adanya informasi yang berkembang di masyarakat seolah-olah proses pemilihan sudah selesai. Padahal realitanya masih menyisakan persoalan.

"Dapat kami tegaskan informasi yang berkembang di masyarakat tersebut tidak benar. Proses pemilihan Ketua Umum IKA UNPAD secara de jure maupun de facto belum selesai sebagaimana tersurat dalam Berita Acara Penghitungan Suara Ketua Umum IKA UNPAD Periode 2016-2020," ujar Wahyu di Jakarta, Selasa (19/4)

Menurutnya sesuai dengan Berita Acara Penghitungan Suara tersebut, pimpinan Mubes IX IKA UNPAD memandatkan kepada tiga kandidat untuk menyelesaikan tentang kepengurusan IKA UNPAD 2016-2020, paling lambat dalam waktu satu minggu terhitung hari tanggal ditetapkan.

"Proses penghitungan suara pada Minggu (17/4) malam dihentikan karena ada selisih lebih 59 surat suara. Surat suara bodong tersebut tidak dihitung karena melebihi DPT," ungkap Direktur Eksekutif Pilkada watch tersebut.

Disampaikan bahwa total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.542 suara. Perincian hasil perhitungan sementara, Hikmat Kurnia meraih suara sebanyak 546 suara, Ahmad Doli Kurnia sebanyak 455 suara, Yuddy Chrisnandi 530 suara, 11 surat suara tidak sah, serta menyisakan 59 suara yang tidak dihitung. 

"Karenanya perolehan suara tersebut tidak bersifat final dan mengikat. Sangat prematur apabila ada yang berpandangan kalau proses pemilihan sudah selesai," katanya.

Wahyu mengimbau agar berbagai pihak menahan diri serta memberikan kesempatan kepada ketiga kandidat untuk bermusyawarah. "Hormati keputusan pimpinan Mubes yang memandatkan kepada ketiga kandidat untuk bermusyawarah," tutur Wahyu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News