Apa yang Sudah Dilakukan Staf Khusus Presiden Jokowi?

Apa yang Sudah Dilakukan Staf Khusus Presiden Jokowi?
Mantan Ketuam PB PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Aminuddin Ma'ruf saat diperkenalkan sebagai staf khusus Presiden Jokowi. Foto: ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A

Eksekusinya siapa, itu bukan urusan kami. Tugas stafsus itu ya teman dialog, posisinya di sini 'brainstorming', masalahnya di sini, pemecahannya bagaimana tapi tidak ke teknisnya. Penugasan kami lebih kepada seperti kerja-kerja 'content creator', ungkap Amin berupaya menjelaskan kerjanya yang terlihat abstrak tersebut.

Meski tampak abstrak, tapi Amin mengaku sudah diberitahukan kaidah-kaidah yang boleh dan tidak boleh ia lakukan. Pembagian tugas pun meski sangat cair tetap dilakukan. Ia misalnya diminta untuk berkomunikasi dengan mahasiswa dan santri sehingga ia tidak akan bicara soal hukum maupun politik pemerintahan karena sudah ada stafsus lain yang mengurusnya.

Hal lain yang harus ia kerjakan adalah siap sedia untuk melakukan rapat meski tidak ada rapat rutin.

Dia juga menyakinkan kapanpun Presiden membutuhkannya para stafsus milenial, ya 'on call'. Kapanpun diminta atau ingin memberi ada yang hal disampaikan ya tinggal kami minta ketemu, ungkap Amin.

Siap siaga selama 24 jam tersebut menurut Amin pribadi tidak menjadi persoalan karena ia pun kerap bekerja dengan gaya kerja tersebut. Meski begitu, Amin mengaku bahwa penilaian untuk tujuh stafsus milenial adalah subjektivitas Presiden Jokowi.

“Kalau dilihat dari penugasan kami agak susah menilai indikator itu bekerja maksimal atau tidak karena pertanggungjawaban kami ke Presiden langsung. Beda dengan menteri yang ada KPI (key performance index) jadi muda menilai apakah 'perform atau tidak, nah persoalannya juga kami tidak diberikan hak eksekusi sebuah program, kami tidak berhubungan dengan menteri, paling rapat koordinasi dengan KSP,” jelas Amin.

Untuk tugas pribadinya sebagai "content creator" ke pesantren-pesantren dan mahasiswa, Amin mengaku masih sedang memetakan pendekatan ke sekitar 27 ribu pesantren di Indonesia karena karakteristik pesantren pun berbeda-beda.

“Tugas saya untuk memetakan masalah yang ada di pesantren, santri, kemudian 'di-touch' dari kita untuk perubahan yang substansi. Dalam bayangan saya sih bagaimana pengembangan ekonomi, dia (santri) ke depan akan berwirausaha atau kerja, begitu. Sedangkan untuk lembaga pesantren sendiri bagaimana kemandiran ekonominya,” ungkap Amin.

Terhitung sudah sepekan tujuh orang Staf Khusus Presiden Jokowi berada di lingkar Istana, apa yang sudah mereka lakukan?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News