Apakah Sekolah dan Universitas Harus Melarang dan Memblokir ChatGPT?

Mengapa sekolah dan unversitas khawatir?
Kekhawatiran paling besar bagi bidang pendidikan adalah chat ini bisa digunakan para pelajar atau mahasiswa dalam membuat tugas, tanpa bisa diketahui apakah tugas dikerjakan sendiri atau dibantu ChatGPT.
Beberapa kalangan sudah menyebutnya mahasiswa menyuruh robot mengerjakan tugas mereka.
Namun beberapa kalangan pendidikan menyebut ChatGPT ini bisa digunakan untuk mengecek pekerjaan mereka orisinal, yang seringkali jadi tantangan pelajar saat ini.
Tapi butuh pemikiran radikal bagi sekolah dan universitas untuk membuatnya sulit untuk mencontek.
Direktur Riset Pendidikan Griffith Institute, Leonie Rowan mengatakan ChatGPT bisa membantu meningkatkan hasil belajar murid-murid yang selama ini tidak memiliki akses mendapatkan guru les tambahan.
"Ada berbagai dimensi positif," kata Professor Rowan.
"Potensi kegunaannya besar."
"Misalnya ini bisa membantu anak-anak yang memiliki latar belakang bukan berbahasa Inggris, anak-anak pengungsi, mereka yang berasal dari budaya dan bahasa yang berbeda."
Beberapa negara bagian di Australia mulai melarang penggunaan ChatGPT di sekolah dan universitas
- Sentil Pemerintah Daerah, Prabowo Singgung Soal Jumlah Toilet di Sekolah
- Mendikdasmen: Presiden akan Berikan Smart Board, Pembelajaran Lebih Asyik
- BRT Gratis & Akses Sekolah untuk Semua Jadi Kado HUT ke-478 Kota Semarang
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Gratis di SMK Mandiri 02 & SMA Mandiri Balaraja Patut Dicontoh