Apakah Sekolah dan Universitas Harus Melarang dan Memblokir ChatGPT?
Mengapa sekolah dan unversitas khawatir?
Kekhawatiran paling besar bagi bidang pendidikan adalah chat ini bisa digunakan para pelajar atau mahasiswa dalam membuat tugas, tanpa bisa diketahui apakah tugas dikerjakan sendiri atau dibantu ChatGPT.
Beberapa kalangan sudah menyebutnya mahasiswa menyuruh robot mengerjakan tugas mereka.
Namun beberapa kalangan pendidikan menyebut ChatGPT ini bisa digunakan untuk mengecek pekerjaan mereka orisinal, yang seringkali jadi tantangan pelajar saat ini.
Tapi butuh pemikiran radikal bagi sekolah dan universitas untuk membuatnya sulit untuk mencontek.
Direktur Riset Pendidikan Griffith Institute, Leonie Rowan mengatakan ChatGPT bisa membantu meningkatkan hasil belajar murid-murid yang selama ini tidak memiliki akses mendapatkan guru les tambahan.
"Ada berbagai dimensi positif," kata Professor Rowan.
"Potensi kegunaannya besar."
"Misalnya ini bisa membantu anak-anak yang memiliki latar belakang bukan berbahasa Inggris, anak-anak pengungsi, mereka yang berasal dari budaya dan bahasa yang berbeda."
Beberapa negara bagian di Australia mulai melarang penggunaan ChatGPT di sekolah dan universitas
- Buwas Curiga, Penghapusan Pramuka dari Ekskul jadi Upaya Melemahkan Indonesia
- MaxNovel Maksimalkan Potensi Fiksi dan Minat Baca Melalui Aplikasi
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Homega Meluncurkan Aplikasi untuk Permudah Konsumen Atur Konsep Desain Interior Rumah
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik