Apakah Sekolah dan Universitas Harus Melarang dan Memblokir ChatGPT?

Bagaimana mendeteksi siswa menggunakannya?
Menyusul peluncuran ChatGPT, sejumlah program online juga sudah tersedia untuk mendeteksi konten yang dibuat kecerdasan buatan. Program ini mendapat sebutan AICheatCheck.
Program ini menggunakan model untuk mengecek apakah sebuah naskah atau tulisan dibuat oleh manusia atau komputer berdasarkan pemilihan kata dan struktur kalimat yang digunakan.
"Penyalahgunaan kecerdasan buatan oleh siswa bisa dianggap sebagai pelanggaran akademis atau pelanggaran teknologi," kata juru bicara Departemen Pendidikan Queensland.
"Sebagai bagian dari kebijakan, penting bagi sekolah untuk mendidik siswa mengenai dampak etika dan akademis dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan tugas."
Haruskah dilarang oleh sekolah dan universitas?
Professor Rowan mendukung usaha untuk memanfaatkan teknologi dan bukan melakukan pelarangan.
"Saya bisa mengerti soal pelarangan, karena menawarkan solusi yang sederhana dan cepat," katanya.
"Tetapi kita tidak bisa menutup diri dari dunia, kita tidak bisa melarang anak-anak mengetahui apa yang terjadi di dunia ini.
"Saya kira tidak harus dilarang dan tidak akan bisa dilarang."
Beberapa negara bagian di Australia mulai melarang penggunaan ChatGPT di sekolah dan universitas
- Aksi Keji Tentara Jepang di Pulau Bangka Saat Perang Dunia II Akhirnya Terungkap
- Besarkan Anak Difabel di Australia, Orang Tua Asal Indonesia Saling Membantu Lewat Grup WhatsApp
- Dinas Intelijen Australia Punya Peran Rahasia dalam Membantu Mengungkap Pelaku Bom Bali Tahun 2002
- Dunia Hari Ini: Peringatan 34 Tahun Peristiwa Tiananmen, Tiongkok Perketat Akses
- Membangun Sejarah Sendiri di Pecinan Australia
- Saga Ajak Ratusan Petani Ikut Workshop Peningkatan Produktivitas Pertanian