Apakah Sekolah dan Universitas Harus Melarang dan Memblokir ChatGPT?

Apakah Sekolah dan Universitas Harus Melarang dan Memblokir ChatGPT?
Sekolah dan universitas khawatir siswa akan berbuat curang menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas. (Photo by Jan Baborák on Unsplash)

Bagaimana mendeteksi siswa menggunakannya?

Menyusul peluncuran ChatGPT, sejumlah program online juga sudah tersedia untuk mendeteksi konten yang dibuat kecerdasan buatan. Program ini mendapat sebutan AICheatCheck.

Program ini menggunakan model untuk mengecek apakah sebuah naskah atau tulisan dibuat oleh manusia atau komputer berdasarkan pemilihan kata dan struktur kalimat yang digunakan.

"Penyalahgunaan kecerdasan buatan oleh siswa bisa dianggap sebagai pelanggaran akademis atau pelanggaran teknologi," kata juru bicara Departemen Pendidikan Queensland.

"Sebagai bagian dari kebijakan, penting bagi sekolah untuk mendidik siswa mengenai dampak etika dan akademis dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan tugas."

Haruskah dilarang oleh sekolah dan universitas?

Professor Rowan mendukung usaha untuk memanfaatkan teknologi dan bukan melakukan pelarangan.

"Saya bisa mengerti soal pelarangan, karena menawarkan solusi yang sederhana dan cepat," katanya.

"Tetapi kita tidak bisa menutup diri dari dunia, kita tidak bisa melarang anak-anak mengetahui apa yang terjadi di dunia ini.

"Saya kira tidak harus dilarang dan tidak akan bisa dilarang."

Beberapa negara bagian di Australia mulai melarang penggunaan ChatGPT di sekolah dan universitas

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News