Aparat Netral
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - BETAPA sulit jadi Kapolri dan Panglima TNI sekarang ini. Yakni di saat Presiden Jokowi makin terlihat berseberangan dengan Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Dua orang itu harus benar-benar pandai dalam memainkan peran. Kiri-kanan tidak oke.
Panglima TNI mungkin sedikit lebih bisa mengelak: TNI punya doktrin netral. Bahkan Panglima TNI sudah memerintahkan untuk menegakkan sikap itu.
Akan tetapi Kapolri, yang juga langsung di bawah presiden, akan mengalami tekanan jiwa lebih besar. Biarpun tekanan itu tidak ada, ia akan merasa tertekan sendiri. Tertekan oleh keadaan.
Sungguh tidak enak menjadi Kapolri di situasi seperti ini.
Pun ketika saya melihat video kegiatan nasional Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kemarin malam itu. Ingatan saya melambung jauh ke para petinggi yang di posisi sulit tersebut.
PSI makin memperjelas ke mana arah politik Presiden Jokowi. Malam itu PSI resmi mencabut dukungannya kepada Capres Ganjar Pranowo.
Tidak dikatakan begitu, tetapi maknanya seperti itu. PSI menegaskan komitmennya untuk bersikap tegak lurus kepada Presiden Jokowi.
BETAPA sulit jadi Kapolri dan Panglima TNI sekarang ini. Yakni di saat Presiden Jokowi makin terlihat berseberangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati.
- Prabowo Hadiri HUT Kopassus, Lihat Pejabat TNI yang Mendampingi
- Dokter Spesialis
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali
- Pilpres Era Jokowi Munculkan Gejala Otoritarianisme Baru
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat
- Analis Puji Langkah Jokowi Mengajak Prabowo saat Bertemu PM Singapura