APJI Optimistis Bisa Swasembada Jagung

APJI Optimistis Bisa Swasembada Jagung
Mentan Amran Sulaiman (tengah) panen jagung di Desa Kadujangkung, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Rabu (29/3). Foto: Humas Kementan for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Melihat potensi pertaniannya, APJI meyakini Indonesia akan mencapai swasembada jagung dalam waktu yang singkat. Hanya saja modernisasi petani, juga harus didukung.

Caranya, pemerintah secara terbuka dan bijak melakukan adopsi berbagai teknologi termutakhir di bidang pemuliaan tanaman modern, khususnya benih. Tepatnya teknologi rekayasa genetika atau bioteknologi.

Ketua APJI, Sholahudin mengatakan, pemerintah jangan lagi menunda untuk mengadopsi teknologi positif tersebut.

Sebab, jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Filipina, Vietnam, dan Malaysia, Indonesia sudah tertinggal dengan teknologi bioteknologi untuk meningkatkan kualiatas benih jagung.

Negara-negara tersebut sudah mengadopsi penanaman secara luas jagung bioteknologi sejak 2014.

”Sedangkan kita, di Indonesia, masih bertahan dengan bibit hibrida saja, sehingga harus ada usaha keras untuk mewujudkan swasembada jagung ini,” jelasnya.

Sholahudin berharap pemerintah sedikit longgar dalam memberikan izin masuknya teknologi ini. Kalau tidak bisa mendatangkan alat tersebut secara massal, paling tidak ada sebuah daerah yang dijadikan pilot project untuk menguji teknologi tersebut.

Lalu, pemerintah bisa mengambil sample keberhasilan dan kualitas hasil panen yang menggunakan teknologi modern dibandingkan dengan cara lama.

Melihat potensi pertaniannya, APJI meyakini Indonesia akan mencapai swasembada jagung dalam waktu yang singkat. Hanya saja modernisasi petani, juga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News