Aplikasi LASAPI Buatan Alumni Australia Ini Bantu Peternak di Sulawesi Selatan

Aplikasi LASAPI Buatan Alumni Australia Ini Bantu Peternak di Sulawesi Selatan
Aplikasi LASAPI Buatan Alumni Australia Ini Bantu Peternak di Sulawesi Selatan

Lima aksi bantu peternak

Aplikasi LASAPI Buatan Alumni Australia Ini Bantu Peternak di Sulawesi Selatan Photo: Mappamancu (paling kiri) bersama peternak dari Sinjai di Sulawesi Selatan. (Foto: Kementerian PANRB)

Setelah setahun lebih beroperasi, layanan LASAPI, kini telah menjangkau 15 ribu petani dan peternak di Kabupaten Sinjai.
Penyuluh pertanian melalui operator SMS Center di DPKH Sinjai akan mengirimkan SMS berisi tips beternak, informasi jual beli ternak dan kejadian penyakit hewan untuk mencegah penularan serta kerugian ekonomi akibat penyakit.

"Layanan LASAPI punya tagline 5 BAPER singkatan dari Bantu Peternak yakni bantu peternak menjual ternak, membeli ternak, mendapat layanan kesehatan hewan, bantu peternak seputar manajemen pertanian/peternakan dan bantu peternak dalam layanan penggaduhan ternak," rinci Mappamancu.

Layanan LASAPI juga memudahkan peternak dan masyarakat umum untuk berinteraksi dan membangun komunikasi dengan DPKH Sinjai tanpa mengganggu aktivitas keseharian mereka.

Aplikasi LASAPI Buatan Alumni Australia Ini Bantu Peternak di Sulawesi Selatan Photo: Mappamancu Daeng Ngirate (kiri) menjadi salah satu dari 15 nominasi penghargaan PNS Inspiratif 2018 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). (Australian Embassy Indonesia)

"Setiap ada jadwal pelayanan seperti kartunisasi ternak, kami akan sebar informasi lokasi dan jam pelayanan kami ke seluruh nomor yang terdaftar di database kami."

"Jadi kalau dulu peternak sering beralasan tidak tahu atau informasinya tidak sampai, kini tidak lagi sebaliknya peternak merasa terbantu karena diingatkan lewat HP mereka. Target kinerja DPKH juga ikut terdongkrak dengan sistem ini," tuturnya.

"Dulu kalau peternak hendak jual ternaknya paling hanya tetangga di dusun atau tengkulak yang tahu, karena itu mereka tidak punya daya tawar."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News