Aplikasi Pemesanan Buka 'Dapur Gelap' yang Hanya Layani Online

Namun perkembangan itu telah mengungkap beberapa ketegangan antara restoran dan aplikasi.
Ahli perhotelan, Wendy Hargreaves dari FiveOfTheBest.com mengatakan, pendapatan tambahan yang ditawarkan adalah hal yang menarik para pemilik restoran yang mencoba meningkatkan omset.
"Tapi saya sudah melihat banyak restoran 'terbakar' oleh aplikasi online," katanya.
"Mereka semua berpikir bahwa itu adalah aliran pendapatan baru yang besar tapi ... tidak mempertimbangkan biaya besar untuk membawa staf, teknologi, dan ruang untuk menangani semua pesanan ekstra."
Sentimen itu didukung oleh pemilik restoran. Mereka mengatakan aplikasi pengiriman berjanji untuk membantu meningkatkan bisnis selama periode sepi, tetapi hanya menambah tekanan pada saat permintaan puncak.
Caleb Griffiths, manajer bisnis restoran ikan Richmond Oysters telah memutuskan hubungan dengan salah satu kelompok aplikasi, dan berhati-hati menjalin hubungan dengan yang lain.
Ketika pengiriman tidak tiba, terlambat, atau mengacaukan makanan, itu adalah kesalahan restoran, bukan aplikasi yang rusak reputasinya.
"Sering saya sendiri menyetir, atau, jika saya tidak di sini saya memberi izin kepada staf pakai taksi untuk memastikan pelanggan mendapatkan pesanannya," tambahnya.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas