Aplikasikan Teknologi Transportasi Baru, Indonesia Mesti Gandeng Negara Lain

Dengan semakin banyaknya inovasi teknologi baru, kolaborasi dan peluang bisnis antara negara di luar negeri dan Indonesia menjadi tidak terhitung.
“Kerja sama dalam pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung membuktikan kolaborasi dan bisnis dari berbagai negara dapat mengkatalisasi dampak positif dari inovasi teknologi di negara berkembang," tutur dia.
Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Indonesia memiliki pasar industri otomotif yang sangat besar.
Pemerintah pun mendorong perguruan tinggi untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan kendaraan otonom atau kendaraan tanpa pengemudi.
“Pengembangan kendaraan otonom dibutuhkan di ibu kota negara baru yang rencananya dibangun di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Dalam 5 hingga 10 tahun mendatang, pemerintah memperkirakan penjualan kendaraan otonom dapat melampaui mobil konvensional saat ini.
Berbagai keunggulan kendaraan otonom seperti kemampuan mengurangi emisi karbon, mengurangi tingkat kecelakaan di jalan raya, serta kemampuan ketepatan waktu diprediksi menjadi faktor pendorong tingginya penjualan kendaraan otonom di masa depan.(chi/jpnn)
Dengan semakin banyaknya inovasi teknologi baru, kolaborasi dan peluang bisnis antara negara di luar negeri dan Indonesia menjadi tidak terhitung.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS
- Pakar Transportasi: Revisi UU Lalu Lintas Solusi Atasi Persoalan ODOL