Ariel Heryanto Terkejut Video Kuliahnya Jadi Viral

Ariel Heryanto Terkejut Video Kuliahnya Jadi Viral
Bendera Australia. Foto: Pixabay

Prof Ariel menulis "Ada apa dengan Indonesia?" di laman Facebooknya. "Selama ini saya menduga, saya tahu dikit-dikit tentang Indonesia mutakhir. Tapi buta sejarah masa lampau. Jadi belakangan mulai belajar sejarah," katanya..

"Tapi seminggu ini jadi sadar: ternyata saya juga kurang paham Indonesia masa kini. Ada teman nanya bagaimana menjelaskan sambutan hangat publik hari ini, pada sebuah rekaman video dari sebuah ceramah serius di sebuah kampus 'angker'?" ujarnya.

"Baru 4 hari dipasang, jumlah peminatnya puluhan ribu! Aku bengong dan gagal paham," demikian ditambahkan. "Jadi ada apa dengan Indonesia mutakhir? Ada yang bisa bantu menjelaskan?" tukas Prof Ariel lagi. Perlu penelitian lebih serius

Dalam perbincangan lewat email dengan wartawan ABC Sastra Wijaya hari Senin di tengah kesibukannya mempersiapkan simposium mengenai Indonesia di Monash University yang antara lain dihadiri oleh Profesor Krishna Sen dari Universitas Western Australia,

Prof Ariel mengaku belum juga menemukan jawaban mengapa video itu menjadi 'viral'. "Saya masih juga bingung, seperti juga banyak teman yang lain. Professor Krishna Sen dari University of Western Australia yang malam tadi menjadi pembicara kunci dalam konperensi kami di kampus Caulfield Monash, mengatakan gejala ini sendiri layak diteliti. Apa sih yang membuat video ini begitu populer?" kata wakil direktur di Institut Asia di Monash. Apakah ketertarikan itu disebabkan karena situasi politik di Indonesia saat ini?

"Beberapa teman menduga seperti itu. Tapi mereka juga yakin pasti ini bukan satu-satunya faktor. Sudah ada banyak video lainnya, juga banyak foto atau tulisan lain dengan tema yang menyinggung situasi politik Indonesia saat ini. Tapi tidak disambut semeriah video ini." "Termasuk video ceramah dan tulisan saya yang lainnya." Prof Ariel juga menepis pendapat bahwa video itu ditonton karena berasal dari pakar Indonesia seperti dirinya yang sekarang tinggal di luar negeri, karena kurangnya ilmuwan atau akademisi di Indonesia yang bisa dipercayai sebagai ilmuwan netral saat ini.

"Saya tahu di Indonesia sendiri ada banyak ahli sejarah yang pengetahuannya lebih mendalam dan kaya ketimbang saya yang bukan sejarahwan." "Saya masih bertanya-tanya dan belum paham. Kalau masalahnya saya lebih dipercaya daripada orang lain, mengapa tulisan saya yang lain atau video yang merekam ceramah saya yang lain tidak mendapat sambutan sehangat ini? Jadi bukan soal kepercayaan kepada saya."

"Juga bukan soal isi ceramah. Tapi mungkin kemasan dalam video itu sendiri," ujarnya. Prof Ariel menduga bahwa bahwa rekaman itu banyak ditonton karena kehebatan pemilik akun Jakartanicus menyusun editing dan menciptakan video yang enak ditonton. "Lebih enak ketimbang mendengar langsung ceramah saya yang aslinya," katanya lagi.

Pakar Indonesia Professor Ariel Heryanto yang sekarang menjadi menjabat professor pada Herb Feith Foundation di Monash University Melbourne mengaku terkejut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News