Aroma Kuliner Lokal dalam Diskusi Kebangsaan Hasto-Yenny

Aroma Kuliner Lokal dalam Diskusi Kebangsaan Hasto-Yenny
Sekjen PDIP Haasto Kristiyanto menunjukkan kue buatan istrinya, Maria Stefani Ekowati (kanan) kepada Yenny Wahid pada pertemuan di The Wahid Institute, Jakarta Pusat, Senin (5/2). Foto: Ricardo/JPNN.Com

"Mas Hasto mempunyai kesadaran sama dalam permasalahan bangsa yang ada saat ini. Perjalanan bangsa ke depan dalam membangun nolai toleransi sangat penting demi menjaga stabilitas negara," ungkapnya.

Tapi, pembicaraan di The Wahid Institute tak melulu soal serius. Ada pula hal-hal ringan yang dibicarakan, termasuk makanan bercita rasa Nusantara.

"Pak Hasto menyampaikan masalah kuliner Nusantara yang menguatkan kembali local wisdom dan makin menguatkan kebagsaan kita. Kami sangat menghargai hal itu," tuturnya.

Pada pertemuan itu, Hasto membawa makanan berupa soto segar dan kue buatan istrinya, Maria Stefani Ekowati. Menurut Maria, soto merupakan kuliner lokal yang sangat populer.

Maria menjelaskan, banyak kota yang punya soto khas. Misalnya, soto kudus, soto lamongan, hingga soto solo yang terkenal karena kesegarannya.

“Yang kami sajikan ini soto solo segar, kuahnya bening dan ayamnya kampung. Pak Hasto minta khusus kalau ada acara itu (soto segar, red) disajikan. Soto itu khas lokal,” ujar Maria.

Bahkan, Maria mengaku membuka usaha kuliner Warung Soto Segar di Bekasi. "Tepatnya di Narogong, depan Yonif," sebutnya.(rmo/jpg/jpnn)


Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan sejumlah pengurus teras partainya mengunjungi kantor The Wahid Institute yang kini dipimpin Yenny Wahid.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News