Arus Balik Tak Seramai Mudik

Tol Kanci-Brebes Siap Dibangun

Arus Balik Tak Seramai Mudik
Suasana lalulintas di Jl MT Haryono Cawang, Jakarta.
JAKARTA – Meski terjadi kemacetan di berbagai ruas jalan menuju Jakarta, namun arus balik kendaraan pemudik tidak seramai puncak arus mudik seminggu lalu. Sekitar 40-50 persen pemudik diperkirakan memilih jalur Pantura (Pantai Utara). Sayang, kemacetan masih sering terjadi di sekitar Brebes hingga tol Kanci.

“Tahun depan saya yakin tidak akan lagi terjadi kemacetan seperti itu. Kita akan bangun jalan tol yang menghubungkan Kanci hingga Brebes untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi wilayah itu,” ujar Direjn Perhubungan Darat Departemen Perhubungan. Iskandar Abubakarkepada Jawa Pos kemarin. Menurut dia, kemacetan di tol Kanci memang masih menjadi PR utama setiap lebaran tiba. Sebab, tol Kanci merupakan pertemuan antara jalur besar Pantura dan jalur selatan.

Kemacetan di jalur yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah tersebut diperparah dengan adanya pasar tumpah di Losari. Dengan membangun jalan tol yang langsung menghubungkan pintu keluar tol Kanci di Losari hingga Brebes Jawa Tengah maka kemacetan seperti sebelumnya akan dapat teratasi. Sayang Iskandar belum mengetahui berapa investasi yang dibutuhkan untuk membangun tol tersebut.”Tanya saja ke Departemen Pekerjaan Umum,” kilahnya.

Menurut Iskandar arus balik pada lebaran tahun ini tidak sebesar arus mudik seminggu yang lalu. Sebab, berdasar pengamatannya di berbagai ruas jalur utama Pantura maupun jalur selatan tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas yang sangat tinggi. Hal itu berbeda dibanding kemacetan yang terjadi saat puncak arus mudik Minggu (28/09) lalu. “Arus balik tidak setajam arus mudik. Dari pantauan di lapangan lalu lintas tidak terlalu padat,” ungkapnya.

Hal itu, menurut Iskandar, terjadi karena arus balik pada lebaran kali ini lebih menyebar. Alasannya, pemudik yang menuju Jakarta pada Minggu atau Sabtu hanyalah PNS (pegawai negeri Sipil) dan pekerja swasta yang harus kembali bekerja pada Senin (6/10). Meski begitu, dia menilai puncak arus balik terjadi hari Minggu karena sebagian pemudik menuntaskan masa liburnya hingga hari terakhir di kampung halaman. “Untuk pedagang, tukang bangunan mereka kebanyakan belum kembali ke Jakarta,” terangnya.

Jalur Pantura masih menjadi pilihan bagi pemudik yang melakukan perjalanan dart dari dan menuju Jakarta. Iskandar menyebut sekitar separo atau 40-50 persen dari total pemudik lebaran melewati jalur ini. Jika kemacetan pada arus mudk terjadi di Tol Kanci hingga Brebes, kemacetan arus balik terjadi di Tol Cikampek hingga menuju Jakarta. “Kalau arus balik kemacetan terjadi di Tol Cikampek karena merupakan pertemuan dua jalur dari Pantura dan Bandung. Mereka keluar dan masuk bersamaan ke Tol Cikampek,” tuturnya.

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, distribusi lalu lintas kendaraan dari Jakarta terbagi menjadi, Jabodetabek ke arah Merak menuju Sumatera komposisinya mencapai 11,33 persen. Sedangkan yang kearah Cianjur menuju Bandung sekitar 13,53 persen. Sedangkan ke arah Cikampek komposisinya mencapai 75,14 persen. “Kita akan terus berusaha agar arus mudik dan balik selama lebaran di tahun-tahun mendatang bebas dari kemacetan. Salah satunya dengan melebarkan jalan hingga empat jalur di Pantura,” tandasnya.

Jumlah mobil pribadi yang digunakan untuk perjalanan mudik tahun ini diperkirakan mencapai 1.284.488 unit mobil. Sedangkan bus besar sebanyak 199.451 unit, bus sedang 43.994 unit, nonbus 64.464 unit, truk dua as 263.395 unit, serta truk tiga as 35.731 unit. Total jumlahnya meningkat 4,61 persen dibanding tahun lalu menjadi 1.891.523 kendaraan. Sedangkan pemudik yang menggunakan sepeda motor diperkirakan mencapai 2.506.572 unit. Total jumlah kendaraan yang mengantar pemudik tahun ini mencapai 4.398.105 unit kendaraan.

JAKARTA – Meski terjadi kemacetan di berbagai ruas jalan menuju Jakarta, namun arus balik kendaraan pemudik tidak seramai puncak arus mudik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News