AS Akui Mantan Tahanan Guantanamo Bay David Hicks Tak Bersalah

Pemerintah Amerika Serikat mengakui bahwa mantan tahanan Guantanamo Bay asal Australia, David Hicks, tidak bersalah atas kejahatan terorisme yang dituduhkan atas dirinya.
Demikian dikemukakan Stephen Kenny, pengacara Hicks kepada ABC. Ia mengaku telah diberi tahu pihak pemerintah AS, bahwa tuduhan terhadap kliennya sama sekali tidak benar.
Sebelumnya di tahun 2007 Hicks mengaku bersalah terhadap tuduhan "membantu terorisme" namun menurut pengacaranya pengakuan itu dilakukan di bawah paksaan.
Sejak itu, Hicks mengajukan upaya banding atas keputusan bersalah dalam kasus "membantu terorisme".
Diperkirakan dalam sebulan ke depan pihak Komisi Militer AS akan mengambil keputusan apakah keputusan bersalah atas Hicks akan dianulir atau tidak.
Menurut Kenny, ia yakin kliennya akan mendapat pemulihan nama baik setelah pemerintah AS mengubah posisinya dalam kasus ini.
Dasarnya, kata dia, ada keputusan pengadilan sebelumnya yang menetapkan bahwa jenis kejahatan yang dituduhkan kepada Hicks sebenarnya bukanlah kejahatan sehingga tuntutan hukumnya dengan sendirinya tidak sah.
Kenny mengatakan, seharusnya pemerintah Australia meminta maaf kepada Hicks atas apa yang mereka lakukan terhadap kliennya itu.
Pemerintah Amerika Serikat mengakui bahwa mantan tahanan Guantanamo Bay asal Australia, David Hicks, tidak bersalah atas kejahatan terorisme yang
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas