AS Ancam Korut, Mau Senasib dengan Syria dan Afghanistan?

AS Ancam Korut, Mau Senasib dengan Syria dan Afghanistan?
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence saat berkunjung ke Korsel. Foto: AFP

Wakil presiden ke-48 AS itu mengungkapkan bahwa AS pernah menerapkan strategi untuk bersikap sabar terhadap Korut. Tapi, pada masa kepemimpinan Trump ini, era tersebut telah usai. ”Semua pilihan sudah dipaparkan untuk mencapai tujuan dan memastikan stabilitas penduduk negara ini,” tegas Pence kepada para jurnalis di DMZ.

Korut saat ini sepertinya mencari sekutu baru. Sebab, Tiongkok yang selama ini menjadi sekutu utamanya mulai diabaikan. Sejak ketegangan di Semenanjung Korea meningkat, Tiongkok memang meminta Korut untuk tak menambah panas situasi dengan melakukan uji coba. Namun, negara yang dipimpin Kim Jong-un itu tidak menggubris.

Diplomat Tiongkok untuk Korut yang mengurusi masalah nuklir Wu Dawei juga diabaikan. Wu sudah berkali-kali meminta bertemu dengan petinggi Pyongyang untuk membicarakan kemungkinan uji coba nuklir di negara tersebut. Namun, permintaan itu tidak pernah dijawab. Kementerian Luar Negeri Tiongkok juga menolak untuk mengungkapkan apakah Wu akan tetap pergi ke Pyongyang.

Kim Jong-un mungkin berang dengan ”kawannya” itu. Sebab, Tiongkok ikut-ikutan mendukung resolusi PBB. Beberapa waktu lalu Beijing bahkan melarang impor batu bara dari Korut. Kontainer-kontainer yang sudah sampai di Tiongkok dikirim ke Korut lagi. Pada perayaan Day of the Sun juga tidak tampak satu pun pejabat tinggi Tiongkok.

Terpisah, Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe juga ikut mendesak Korut agar tak lagi memprovokasi dan menuruti resolusi dari PBB. Termasuk untuk tak lagi mengembangkan senjata nuklir. Abe mengatakan akan membicarakan masalah Korut dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu akhir bulan nanti. Putin sebelumnya sudah dimintai tolong oleh Tiongkok untuk menenangkan Korut.

Jepang saat ini sudah membahas kemungkinan bahwa negaranya bakal banjir pengungsi jika bentrokan di Semenanjung Korea benar-benar terjadi. Termasuk untuk proses evakuasi dengan menyediakan tempat tinggal dan berbagai hal lain. Dewan Keamanan Nasional Jepang juga sudah membahas cara mengevakuasi sekitar 60 ribu penduduknya dari Korsel.

Di pihak lain, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa menerima tindakan Korut jika sampai uji coba nuklir dilakukan. Namun, dia juga berharap AS tidak mengambil tindakan sepihak terhadap Pyongyang. Sebab, tindakan itu melanggar hukum internasional. (reuters/afp/sha/c11/any/jpnn)


Amerika Serikat memberikan peringatan keras kepada Korea Utara. Negeri Paman Sam tidak akan segan menggunakan kekuatan militer mereka, andai Korea


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News