Asap Sinabung Ganggu Penerbangan

Asap Sinabung Ganggu Penerbangan
Asap Sinabung Ganggu Penerbangan
Sementara itu,  Kepala Seksi Data dan Informasi (BMKG) Medan, Firman Ah Mg S Kom  menyatakan, musim penghujan yang sedang melanda kawasan Sumut diharapkan mampu mengurangi dampak negatif letusan Gunung Sinabung. "Untuk waktu-waktu sebelumnya, batas normal jarak pandang adalah 5.000 meter. Kalau terus-terusan asap mengepul dari Sinabung dengan membawa partikel-partikel panas ke udara, akibatnya akan mengurangi jarak pandang dan mungkin nantinya hanya akan sampai 2.000 sampai 3.000 meter saja. Dan itu hanya terjadi di seputaran Tanah Karo saja," terangnya.

Firman menjelaskan, hal itu pun masih terus menunggu perkembangan terakhir dari aktivitas Gunung Sinabung. "Sekarang intensitasnya sudah menurun. Tapi sebenarnya untuk Medan, pengaruhnya tidak terlalu siginifikan. Walaupun misalnya kepulan asapnya tinggi, tapi di akhir Agustus dan awal September ini, Medan sudah memasuki bulan penghujan. Jadi, kepulan asap yang menuju Medan akan mampu dihalangi oleh hujan. Meski demikian kita harus tetap waspada saja," tegasnya.

Di tempat terpisah, Administrator Bandara (Adban) Polonia, Razali Abu Bakar mengatakan, sejauh ini rute penerbangan lokal ke sejumlah wilayah di Sumut masih normal. "Untuk sementara masih aman, belum ada gangguan penerbangan akibat letusan Gunung Sinabung. Karena pesawat yang masuk ke wilayah udara Medan, sangat jarang melewati atau masuk ke wilayah Tanah Karo atau Kabanjahe," katanya. (ari/rud)


MEDAN SELAYANG -- Kepulan asap dan debu yang dimuntahkan Gunung Sinabung selama dua hari terakhir bisa menganggu aktivitas penerbangan lokal di Sumut.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News