Asep yang Satu Ini Hartanya Melimpah tapi Putuskan Tutup Usaha, kok Bisa?
"Pesantren pertama yang saya bangun tahun 2008 lalu di Sukabumi. Berdiri di atas lahan 3,5 hektar dengan biaya Rp 8 miliar. Sekarang totalnya sudah terbangun 16 masjid dan pesantren. Baik itu di Sukabumi, Cianjur dan Bogor," ujar Asep.
Selain itu, pria ini mengaku bersedia menjabat Ketua DPW PAD Jakarta, juga didasari keinginan untuk membantu sesama. Hingga kemudian meletakkan jabatan tersebut karena diminta Presiden PAD Asep Kambali, untuk menjabat Menteri Luar Negeri PAD.
"Motivasi saya membantu sebanyak mungkin Asep menjadi orang yang berhasil. Sya siap membagi ilmu yang saya dapat. Saya akan kembalikan amal jariyah. Pengalaman akan saya bagi jatuh bangun perusahaan. Akses juga akan saya bagi, harta yang ada saya bagi," ujarnya.
Asep mengaku bukan karena dirinya tidak cinta harta, sehingga meninggalkan dunia usaha. Namun karena cinta dan kehidupan di akhirat yang lebih baik, ia melakukan itu semua.
"Sekarang saya titipkan ke panti-panti jompo, pesantren, nanti di akhirat saya ambil lagi," ujar Asep.(gir/jpnn)
SUKSES secara duniawi ternyata bukan segalanya bagi Asep Burhanuddin. Memiliki harta berlimpah, justru membuatnya semakin sadar ada hal-hal yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor