Asia Pasifik Rawan Konflik, Jokowi Butuh Sosok Militer

Asia Pasifik Rawan Konflik, Jokowi Butuh Sosok Militer
Presiden Joko Widodo dan TNI. Foto: Biro Pers Istana

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan Laksamana TNI (Purn) Marsetio menilai, Joko Widodo butuh calon wakil presiden yang memiliki latar belakang militer yang mumpuni.

Sebab, Indonesia saat ini mengalami gangguan terhadap keamanan maritim kawasan Asia Tenggara.

"Penting untuk memahami dinamika geomaritim di kawasan Asia Pasifik dengan potensi konflik bersenjata yang dapat memicu terjadinya perang terbuka akibat belum tuntasnya penyelesaian klaim tumpang tindih kedaulatan antar enam negara di Laut Cina Selatan,” kata Marsetio dalam keterangan yang diterima, Sabtu (28/7).

Marsetio menambahkan, implikasi konflik Laut Cina Selatan dan perubahan tatanan geomaritim bagi Indonesia perlu dicermati secara bijak.

"Apalagi, pascaberubahnya USPACOM menjadi US-INDOPACOM yang akan berdampak pada semakin tajamnya perubahan hegemoni antara Amerika Serikat dan Tiongkok, di mana AS menggunakan pendekatan kekuatan dan Tiongkok memakai pendekatan smart force yang diimplementasikan dalam Belt on Road Initiative,” terang dia.

Karena itu, lanjutnya, sosok militer dan ahli strategi perlu di sisi Jokowi untuk menermati dan menindaklanjuti dengan rencana-rencana strategis.

Sosok militer bagi Jokowi juga bisa mengimplementasikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, sejauh ini ada beberapa nama dari militer yang diisukan menjadi cawapres Jokowi. Di antaranya adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo dan Moeldoko.

Tiga nama dari kalangan militer disebut cocok untuk menjadi alternatif cawapres Jokowi 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News